1.698 Kasus Hoaks Ditemukan pada 2022 , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – 1.698 Kasus Hoaks Ditemukan pada 2022 Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel 1.698 Kasus Hoaks Ditemukan pada 2022 ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Jumlah kasus hoaks di Indonesia mencapai 1.698 kasus pada tahun 2022. Ihwal adanya hal ini dikatakan Presidium Litbang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Loina Perangin-Angin.
“Jumlah total temuan hoaks oleh Mafindo pada tahun 2022 sebanyak 1.698. Relatif masih lumayan lah karena mungkin bapak/ibu akan kaget ketika di triwulan 2023 saja ternyata jumlahnya sudah banyak,” ujar Loina dalam Litbang Talk #01, dikutip dari Rakyatnesia Rabu (3/5).
Ia mengatakan, jumlah hoaks pada tahun 2018 sekitar 997 kasus, lalu naik 224 kasus menjadi 1.221 tahun 2019. Kemudian pada tahun 2020 jumlah hoaks mengalami peningkatan sekitar 2.298 kasus yang didominasi oleh tema kesehatan.
Namun, kata dia, jumlah hoaks menyusut pada 2022 menjadi 1.888 kasus dan tahun 2022 kian menurun menjadi 1.698 kasus, dan diperkirakan jumlah hoaks akan mengalami kenaikan pada tahun ini.
Loina menjelaskan jumlah hoaks tertinggi pada bulan Februari 2022 dengan temuan sebanyak 181 hoaks atau sekitar 10,7 persen. Hal ini disebabkan bulan Januari-Februari adalah masa-masa kasus Omicron sangat tinggi di Indonesia sejak ditemukan pertama kali pada November 2022.
Apabila dilihat secara keseluruhan, kata dia, tema politik mendominasi dengan jumlah 549 temuan atau 32,3 persen, sedangkan tema kesehatan berkisar 242 hoaks atau 14,3 persen.
“Memang ada perubahan tren dibandingkan tahun 2022 di mana tema politik masih berada di bawah tema kesehatan. Tahun 2022 dari total 1.888 temuan, tema kesehatan sebanyak 467 atau 24,7 persen, sedangkan tema politik sebanyak 428 atau 22,7 persen,” ujarnya.
Ia menyebut tema kesehatan masih mendominasi pada bulan Januari dan Februari ketika kasus COVID-19 sedang tinggi dengan masuknya varian Omicron di Indonesia.
Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Laode Syarif Hingga Ekonom Faisal Basri jadi Tim Ahli Satgas TPPU Transaksi Janggal Rp 349 T
“Selanjutnya, sejak Maret tren mulai bergeser ke arah dominasi tema politik hingga akhir tahun dengan selisih yang cukup signifikan dibandingkan dengan tema-tema lainnya,” ujarnya.
Menurut Loina, hoaks sepanjang tahun 2022 didominasi oleh “Konten yang Menyesatkan” dengan jumlah 680 atau 40 persen, kemudian disusul “Konten yang Salah” dengan jumlah 345 atau 20,3 persen.
“Keduanya merupakan tipe mis/disinformasi dengan unsur pengelabuan yang kuat. Ini indikasi bahwa hoaks tahun 2022 sebagian besar didesain dengan sengaja untuk memanipulasi pembacanya,” ungkap Loina.
Selain itu, kata dia, sebagian besar hoaks tahun 2022 berbentuk campuran, sebab hoaks dengan kombinasi Rakyatnesia teks dengan gambar/video ditemukan sebanyak 1.345 atau 79,2 persen.
“Artinya informasi visual menjadi andalan pembuat hoaks untuk menyampaikan klaimnya,” ujarnya.
Dikutip dari Jawa Pos