Kadispen Akui Dua Bus Terobos Perlintasan Kereta Api Milik Angkatan Laut , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Kadispen Akui Dua Bus Terobos Perlintasan Kereta Api Milik Angkatan Laut Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, padahal sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Kadispen Akui Dua Bus Terobos Perlintasan Kereta Api Milik Angkatan Laut ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Kadispen Lantamal V Surabaya Letkol Laut (KH) Agus Setiawan membenarkan bahwa dua bus TNI AL yang menerobos perlintasan kereta api atau PJL 78 di Jalan Kolonel Sugiono, Malang, dan viral di media sosial merupakan milik mereka.

”Bus tersebut memang milik Angkatan Laut. Mengangkut sekitar 40 calon siswa dari Bandara Juanda ke Lapetal (Lembaga Penyediaan Tenaga TNI AL) Malang,” kata Agus seperti dilansir dari Rakyatnesia di Mako Lantamal V Surabaya, Jumat (5/5).

Agus menjelaskan, bus tersebut berangkat dari Mako Lantamal V Surabaya sekitar pukul 15.00 WIB menuju Bandara Juanda menjemput calon siswa. Puluhan calon siswa tersebut kemudian dibawa ke Lapetal Malang melalui jalur tol. Setibanya di PJL 78, bus berhenti lantaran ada kereta milik Pertamina melintas.

Baca Juga: Terima Dirut KAI, Wagub Jatim Bahas Perkembangan SRRL

Setelah kereta milik Pertamina melintas, dua unit bus milik Lantamal V Surabaya tersebut kemudian melintasi jalur kereta api mengikuti motor di depannya.

”Kebetulan dari sisi timur atau dari arah datangnya bus, tidak ada palang perlintasan kereta api. Palang perlintasan hanya terdapat di sisi barat rel, atau seberang dari arah datangnya bus,” tutur Agus Setiawan.

”Setelah kereta Pertamina lewat, motor maju, bus ikut maju. Ternyata setelah kereta Pertamina lewat, ada kereta lokomotif yang juga lewat,” ujar dia.

Baca Juga: Lebaran 2023, Penumpang Kereta Api Daop 8 Surabaya Meningkat 40 Persen

Agus Setiawan menjelaskan, kedua prajurit yang menjadi sopir tersebut mengaku tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut. Keduanya juga tidak menguasai medan di Malang. Ditambah lagi, palang perlintasan kereta di sana tidak lengkap.

”Kami meminta PT KAI melengkapi palang pintu kereta api di sana,” papar Agus Setiawan.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version