DPRD Kepri Minta Aparat Penegak Hukum Telusuri Asal Limbah Minyak Hitam di Batam , Kabar Terkini

Rakyatnesia – DPRD Kepri Minta Aparat Penegak Hukum Telusuri Asal Limbah Minyak Hitam di Batam Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan DPRD Kepri Minta Aparat Penegak Hukum Telusuri Asal Limbah Minyak Hitam di Batam ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) minta aparat penegak hukum (APH) segera telusuri asal limbah minyak hitam yang mencemari Pantai Kampung Melayu, Kota Batam.

”Ini perlu ditelusuri segera oleh APH, siapa yang berbuat seperti ini. Tidak mungkin tidak disengaja ini. Kalaupun tidak disengaja, ini bisa ketahuan kapalnya di mana,” kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Wahyu Wahyudin seperti dilansir dari Rakyatnesia usai meninjau ke tempat kejadian di Batam, Kepri, Rabu (3/5).

Dia prihatin dengan kejadian tersebut karena berdampak langsung bagi nelayan dan penduduk sekitar. Selain itu, kawasan tersebut juga menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi masyarakat Kota Batam.

Baca Juga: MUI Kepri Liburkan Seluruh Staf Dampak Insiden Penembakan di Jakarta

”Kasihan nelayan, karena waktunya ini bisa cukup lama untuk membersihkan limbah yang mencemari pantai ini. Bisa sampai satu hingga dua bulan baru bisa dibersihkan. Daerah ini juga termasuk daerah wisata, tentunya untuk satu bulan ke depan akan tutup ini tempat wisata,” ujar Wahyu Wahyudin.

Dia berharap pemerintah daerah (pemda) memperhatikan nasib para nelayan yang mencari nafkah di perairan tersebut.

”Saya rasa pemerintah perlu menyediakan kompensasi kepada nelayan, karena akibat kejadian ini kemungkinan nelayan tidak bisa melaut dan mencari nafkah. Jadi ini perlu perhatian pemerintah,” ujar Wahyu Wahyudin.

Baca Juga: Sebanyak 56 Warga Riau Kloter Kedua Tiba dari Sudan

Dia berharap kejadian tersebut bisa teratasi sehingga nelayan dan masyarakat sekitar bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa. ”Yang penting untuk saat ini bagaimana kebersihan laut ini bisa segera teratasi, agar perputaran ekonomi di daerah sini bisa berjalan kembali,” ucap Wahyu Wahyudin.

DPRD Kota Batan juga meminta pemerintah daerah meningkatkan pengawasan lingkungan dari limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Pihaknya menyesalkan dan prihatin karena kejadian pencemaran hampir setiap tahun pasti ada.

”Harusnya aparat pemerintah lebih meningkatkan fungsi dan pengawasan,” kata Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto.

Baca Juga: Kapolda Sumut Sampaikan Permohonan Maaf kepada Keluarga Ken Admiral

Warga kampung itu mengetahui pencemaran pada Rabu (3/5) pagi dengan wilayah yang tercemar sekitar satu sampai 1,5 kilometer sepanjang pantai.

Nuryanto meminta pemegang kewenangan untuk menyelidiki dan mendalami asal limbah yang diduga B3 atau aspal yang berada di laut Batam.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version