Rakyatnesia – Kasus Perempuan Jatuh dari Lift Bandara, Keluarga Korban Tak Diizinkan Lihat CCTV Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, sedangkan hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Kasus Perempuan Jatuh dari Lift Bandara, Keluarga Korban Tak Diizinkan Lihat CCTV ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Keluarga Asiah Shinta Dewi Hasibuan, korban jatuh dari lift Bandara Kualanamu Medan, yang mayatnya ditemukan membusuk, akhirnya menunjuk Hotman Paris sebagai kuasa hukum. Keluarga korban menemui pengacara kondang itu di bilangan Arta Gading, Jakarta Utara, kemarin (2/5).
Dalam kesempatan tersebut, suami korban, Ahmad Faisal bin Ibrahim, yang merupakan warga Malaysia, hadir secara langsung. Dia didampingi kakak iparnya, Raja Hasibuan beserta istri. ”Saya sebagai suami mendiang dan menunjuk Pak Hotman sebagai pengacara kami untuk mencari keadilan,” ungkap Ahmad Faisal sembari terisak.
Saat tragedi maut itu terjadi, Faisal yang juga bekerja di Bandara Kuala Lumpur sedang berada di Malaysia. Dia baru mendapat kabar kematian istrinya setelah dihubungi keluarga sang istri yang berada di Medan pada Jumat (28/4). Dia pun langsung bertolak ke Medan. ”Jadi, saya tidak tahu perkara persisnya, tahu-tahu sudah begitu. Yang tahu dari awal ceritanya kakak saya,” ucapnya.
Sementara itu, kakak kandung korban, Raja Hasibuan, mengungkapkan, Asiah datang ke Bandara Kualanamu pada Senin (24/4). Namun, jenazahnya baru ditemukan Kamis (27/4). Pada hari nahas tersebut, korban datang ke bandara bersama kakaknya yang lain. Mereka akan mengantar keponakan berangkat ke Malaysia. Korban menemani keponakannya itu hingga selesai check in.
Baca Juga: Pengelola Bandara Kualanamu Minta Maaf Atas Insiden Penemuan Mayat di Bawah Lift
Asiah lalu kembali menemui kakaknya yang menunggu. Namun, saat di pelataran mobil, keponakannya menelepon. ”Katanya, ada yang mau dibicarakan, penting. Sehingga korban mau menemuinya. Tapi, saat di lift, korban memberi tahu keponakannya kalau terjebak di lift dan setelah itu hilang kontak,” jelas Raja.
Mengetahui hal tersebut, keponakannya itu memberitahukan kepada ibunya yang menunggu di luar. Termasuk memberitahukan kondisi dan posisi terakhir korban. Mendapatkan kabar tersebut, adiknya yang lain juga langsung meminta tolong kepada pihak keamanan bandara untuk membantu mencari. Termasuk memberitahukan kondisi korban yang terjebak di lift dan hilang kontak sekitar pukul 20.15.
”Saat itu kami juga sampaikan ingin melihat CCTV di lift, tapi tidak diizinkan dengan alasan banyak prosedur dan segala macam,” terangnya. Pihak keamanan bandara hanya sebatas membantu mencari dengan kasatmata. Termasuk membuka CCTV di luar lift.
Karena tidak mendapatkan hasil, pihak keluarga terus melakukan pencarian sendiri. Bahkan, mereka berkeliling di sekitar bandara hingga dini hari. Juga ke teman-teman korban. Namun, setelah tiga hari setelah hilang kontak, pihaknya mendapat kabar dari pihak bandara bahwa ditemukan mayat wanita yang belakangan memang merupakan korban. Saat itu pihaknya dikabari terkait hal tersebut pada Kamis (27/4) siang.
”Jadi, saya kecewa sekali. Kenapa dari awal CCTV itu tidak dibuka, padahal kami sudah beri tahu titiknya. Malah setelah ditemukan, CCTV-nya baru viral,” ucapnya.
Selain itu, Raja tidak terima terkait adanya keterangan dari pihak bandara yang menyebutkan bahwa adiknya tersebut membuka paksa lift. Menurut dia, hal itu tidak masuk akal. ”Apa mungkin tangan adik saya satu pegang ponsel, tangan kiri membuka pintu lift itu secara paksa, apa mungkin? Saya rasa tidak masuk logika,” tegasnya. (gih/dwi/c9/oni)
Dikutip dari Jawa Pos