Golkar Mulai Jajaki Koalisi dengan Demokrat, KIB Bepotensi Bisa Bubar , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Golkar Mulai Jajaki Koalisi dengan Demokrat, KIB Bepotensi Bisa Bubar Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, sedangkan sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Golkar Mulai Jajaki Koalisi dengan Demokrat, KIB Bepotensi Bisa Bubar ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Prabowo Kunjungi Basis Gerindra di Sumbar

Rakyatnesia.com – Keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusung Ganjar Pranowo membuat kondisi di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kian dinamis. Meski mengaku masih solid, Partai Golkar kian aktif melakukan manuver politik.

Setelah bertemu dengan Prabowo Subianto pada 23 April lalu, tadi malam Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor. Mereka berdiskusi kurang lebih 1,5 jam. Setelah pertemuan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pertemuan SBY dengan Airlangga membahas banyak hal. Mulai dari ide-ide memajukan bangsa ke depan hingga persoalan politik praktis.

AHY menambahkan, bagi Demokrat, Golkar bukanlah sosok baru. Saat pemerintahan SBY berjalan pada 2004–2014, partai berlambang beringin itu menjadi salah satu pendukung pemerintah. ’’Tidak bisa kita melupakan kebersamaan 10 tahun dalam pemerintahan SBY ketika itu,’’ ujarnya.

Baca Juga: Golkar-PAN Sebut Dukungan PPP untuk Ganjar Pranowo Baru Usulan

Soal kans koalisi, lanjut AHY, dalam pembicaraan menunjukkan adanya kesepakatan saling terbuka. Sebab, dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi. “Pak Airlangga memulai dengan kata politics is the art of possibility,” ucapnya.

Demokrat dan Koalisi Perubahan siap jika ada kekuatan politik yang bergabung, tak terkecuali Golkar. Sebab, merealisasikan ide perubahan butuh banyak elemen. Namun, putra sulung SBY itu menyebut masih membutuhkan pembicaraan lebih lanjut. Saat ini, Demokrat dan Golkar masih dalam posisi saling menghormati sikap politik masing-masing.

Airlangga menambahkan, saat ini Golkar dan Demokrat berada di dua tempat berbeda. Baik dalam konteks pemerintahan maupun koalisi. Namun, Airlangga menegaskan bahwa berbagai kemungkinan bisa terjadi. “Partai Golkar terus membuka silaturahmi dan dialog dengan semua partai politik,” paparnya.

Sementara itu, Jubir PKS Pipin Sopian menanggapi santai pertemuan antarparpol yang melibatkan anggota Koalisi Perubahan. Dia menyebut pertemuan itu tidak akan mengurangi kekompakan koalisi. “Itu dikomunikasikan kepada kami dan sah-sah saja,” katanya dalam diskusi kemarin. Bisa saja komunikasi yang dibangun justru akan memperkuat KIB.

Baca Juga: Dirut Waskita Gunakan Dokumen Palsu untuk Cairkan Dana Proyek Fiktif

Sebagaimana kesepakatan dalam piagam KIB, ketiga partai membuka kans bagi partai lain untuk bergabung. Selama memiliki visi yang sama dalam melakukan perubahan ke depan.

Pipin menuturkan, progres di internal Koalisi Perubahan juga terus berlangsung. Saat ini koalisinya tinggal menunggu finalisasi cawapres untuk Anies. Pihaknya optimistis prosesnya tidak akan terlalu lama. “Mudah-mudahan lebih awal lebih baik,” terangnya.

Soal kans Mahfud MD yang sempat dikunjungi PKS, Pipin mengaku tidak menutup kemungkinan itu. “Sebagai silaturahmi komunikasi politik, ya kita bangun komunikasi dengan serius,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi membantah jika KIB disebut retak. Sebagaimana pertemuan di rumah Airlangga Kamis lalu, semua ketua umum masih menyatakan solid. Meski demikian, dia mengakui bahwa nasib KIB ke depan sangat bergantung pada pilihan capres tiap partai. Jika semua sepakat pada Ganjar, maka KIB dipastikan solid. “Kalau capresnya sama, tidak tertutup kemungkinan KIB merapat ke PDIP,” jelasnya dalam diskusi virtual.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version