Bayi Meninggal Usai Dengar Ledakan Mercon, Keluarga Korban Minta Pelaku Diproses Hukum , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Bayi Meninggal Usai Dengar Ledakan Mercon, Keluarga Korban Minta Pelaku Diproses Hukum Pencarian perihal Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Bayi Meninggal Usai Dengar Ledakan Mercon, Keluarga Korban Minta Pelaku Diproses Hukum ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Seorang anak bayi di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, dilaporkan meninggal dunia karena kaget mendengar suara mercon. Bayi berusia satu bulan itu sempat kritis, hingga dinyatakan meninggal dunia setelah pembulu darah otak mengalami pecah.

Dikutip dari radargresik.id, kejadian itu menurut Bibi korban Nufuz, awalnya pada Sabtu (22/4), malam, saat hari ke-satu Hari Raya Idul Fitri. Saat itu, tetangga sebelah rumah korban, tengah menyalakan mercon dengan ledakan besar. Daaaar, ledakan itu bagaikan petir, menyengat di telinga bayi dari keluarga Nur Hasyim,35, dan Nur Faizah ,28,.

Bayi N itu pun kaget dan kejang-kejang. Asap dari mercon menguasai rumah korban hal itu juga memperburuk keadaan. Bayinya menangis sangat kencang. Tidak hanya itu, mata kanan si bayi tak bisa membuka. Berbeda dengan mata kiri masih terlihat normal.

Keadaan tak kunjung membaik, keluarga bayi lalu membawa ke klinik, pada Senin (24/4). Karena masih suasana Lebaran, banyak fasilitas kesehatan tutup. Orang tua korban lalu membawa bayi ke bidan desa.

“Disana dikasih obat sama bu bidan. Tapi setelah pulang, kejangnya masih ada. Malah cenderung sering, rentang waktu setiap 10 menit,” ujarnya, Jumat (28/4).

Ditambahkannya, Selasa (25/4), keadaan semakin memburuk. Pada pukul 12.00 malam, selain kejang, Bayi N juga mengalami sesak nafas. Nafasnya cepat tidak seperti biasanya. Puncaknya pukul 07.00 pagi, Bayi N kemudian dilarikan di RS Denisa.

“Trombostnya turun, sampai 4,5. Sempat diberikan oksigen, sehingga keadaan kembali membaik,” jelasnya.

Baca Juga: Mawar Siswi SMP Korban Pemerkosaan Beberapa Pria Masih Ingin Sekolah, Pemkot Surabaya Bantu Fasilitasi

Sayangnya saat malam, sesak nafas bayi N  kembali kambuh. Pihak RS Denisa Gresik merekomendasikan agar Bayi N dirawat di RS Muhammadiyah Lamongan dengan fasilitas lebih lengkap.

“Dirujuk di RS Lamongan itu hari Rabu, di sana sempat dirawat dengan alat yang dibutuhkan pasien. Sampai akhirnya keluarga mendapat kabar, pembulu darah otak pecah,” tuturnya.

Nufuz mengungkapkan kabar ini pun bagai petir. Bayi pasangan Nur Faizah dan Nur Hasyim meninggal dunia pada, Kamis (27/4) pukul 10.00 Wib, di RS Muhammadiyah Lamongan.

Pihak keluarga berharap yang menyalakan mercon bisa ditindak oleh hukum. Namun saat ditanya, terkait pelaporan di Polsek Benjeng, pihak keluarga mengaku belum membuat laporan.

“Sempat didatangi satu hari setelah pemasangan mercon. Tapi yang bersangkutan responnya kurang menyenangkan,” tuturnya.

Nufus juga manyampaikan pihak keluarga korban hendak membawa kasus ini ke jalur hukum. Apalagi, penyulut mercon juga dianggap tidak ada iktikad baik. Saat didatangi oleh keluarga korban, responnya tidak menyenangkan.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version