Pengamat Sebut Ada Perbedaan Kesolidan Partai Politik usai Pencapresan , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Pengamat Sebut Ada Perbedaan Kesolidan Partai Politik usai Pencapresan Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Pengamat Sebut Ada Perbedaan Kesolidan Partai Politik usai Pencapresan ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menyoroti perbedaan kesolidan PDIP pasca pengumuman masing-masing capres. Ketika Ganjar Pranowo dicalonkan seluruh kekuatan PDIP solid.

Surokim mengatakan, sejak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres, seluruh kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu langsung merapatkan barisan. Tak ada lagi perbedaan dukungan mulai dari kader di tingkat pusat, daerah, cabang, anak cabang, hingga ranting.

”Untuk urusan disiplin partai, harus diakui PDIP paling solid. Semuanya disiplin. Begitu putusan ketua umum, responsnya bagus. Tak ada faksi-faksi lagi,” ujar Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam, Kamis (27/4).

”Semua orang memberi apresiasi ke Bu Mega. Hal ini yang menambah soliditas, menambah semangat,” tambah dia.

Surokim melihat ada kesukacitaan di akar rumput PDIP setelah Megawati mengumumkan Ganjar.

Hal itu berbeda ketika Nasdem mengumumkan pencapresan Anies Baswedan. Surokim menyatakan sejumlah kader Nasdem tak sepaham.

”Karena frekuensinya tidak sama Rakyatnesia yang diinginkan kader dengan yang dikehendaki DPP. Itu tadi yang saya sebut tentang disiplin,” kata Surokim Abdussalam.

Menurut dia, tentang disiplin partai, PDIP lebih solid dibanding partai lain. Yang lain, begitu pencalonannya berbeda memilih untuk keluar.

”Ini tantangan bagi partai-partai terhadap wajah demokrasi Indonesia. Apa yang terjadi di Nasdem menurut saya ada perbedaan frekuensi. Jadi kalau ditanya, ada apa itu di Nasdem, saya jawabnya ada perbedaan frekuensi di Rakyatnesia DPP dengan kader di bawah,” tutur Surokim Abdussalam.

Sebelumnya, PPP juga mendeklarasikan diri sebagai partai yang mengusung Ganjar Pranowo. PPP Surabaya di bawah pimpinan Ali Mahfud optimistis bisa memenangkan Ganjar di Surabaya.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version