Profil Dan Biodata Ade Yasin, Bupati Bogor Yang Tertangkap OTT KPK
Profil, Rakyatnesia – KPK Melakukan penangkapan terhadap bupati Bogor, Ade Yasin., Hal ini seperti terulang kembali, ketika KPK juga menangkap orang paling top di Bogor beberapa tahun yang lalu. Sang korban adalah Rachmat Yasin yang juga merupakan kakak kandung Ade Yasin. Keduanya sama-sama merupakan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Daftar Isi
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu (27/4/2022), mengatakan, kegiatan tangkap tangan dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap.
Ade Yasin Tertangkap OTT KPK
Menurut Ali, selain Bupati Bogor, KPK juga mengamankan beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya.
Seperti dikutip detik.com, para pihak yang diamankan KPK itu masih berstatus terperiksa. KPK punya waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak tersebut.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada wartawan, Rabu (27/4/2022), mengonfirmasi BPK sedang melakukan giat tangkap tangan di wilayah Bogor.
“Telah mengamankan beberapa pihak dan sejumlah uang serta barang bukti lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Rachmat terkena OTT pada 7 Mei 2014. Dalam OTT terhadap Rachmat saat itu, tim KPK mengamankan uang miliaran rupiah. Uang itu adalah uang suap untuk sang pejabat terkait pengurusan lahan di Puncak dan Sentul.
Rachmat kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dua kasus dugaan korupsi. Pada kasus pertama, Rachmat diduga menyunat anggaran SKPD senilai Rp 8,9 miliar untuk keperluannya, termasuk kampanye pada Pilkada 2013 dan Pileg 2014.
Kasus kedua, Rachmat diduga menerima gratifikasi berupa 20 hektare lahan dan mobil Toyota Vellfire. Gratifikasi berupa lahan diduga diterimanya terkait pengurusan izin pesantren di kawasan Jonggol, sedangkan gratifikasi mobil diduga diterima dari seorang pengusaha.
Rachmat kini diketahui divonis 2 tahun 8 bulan penjara atas kasus gratifikasi oleh PN Tipikor Bandung pada April 2021. KPK telah eksekusi Rachmat di LP Kelas 1 Sukamiskin.
Profil Dan Biografi Ade Yasin
Hj. Ade Munawaroh Yasin, S.H., M.H. (lahir 29 Mei 1968) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Bogor sejak 30 Desember 2018 sampai pada tanggal 27 April 2022 ia terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ade pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PPP yang menjabat dari tahun 2014 hingga 2018.
Ade merupakan adik kandung dari mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin.
Pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor 2018, Ade Yasin mencalonkan diri sebagai calon bupati di dampingi calon wakil bupati Iwan Setiawan. Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yakni PPP, PKB, dan Gerindra, mereka mendapat nomor urut 2 Ade memenangkan pemilihan tersebut dan terpilih sebagai Bupati Bogor setelah meraih suara tertinggi sebanyak 912.221 suara atau 41,12 persen mengalahkan empat pasangan calon lainnya
Biodata Ade Yasin
Bupati Bogor ke-12
Masa jabatan
30 Desember 2018 – 27 April 2022
Lahir Ade Munawaroh Yasin
29 Mei 1968 (umur 53)
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Partai politik Partai Persatuan Pembangunan
Suami/istri Yanwar Permadi (alm.)
Anak Nadia Hasna Humairah
Naufal Hilmi Ikhsan
Kerabat Rachmat Yasin (kakak)
Zaenul Mutaqin (adik)
Kasus Kontroversial Ade Yasin
Bupati Bogor Ade Yasin pernah jadi sorotan karena tak membubarkan milad Front Persaudaraan Islam (FPI) di pelataran Masjid At-Ta’awun Puncak. Ade Yasin menjelaskan acara itu sudah telanjur ramai. Jika acara dibubarkan, menurutnya, justru akan tidak kondusif.
“Karena memang ramai, sudah ramai, sudah masang juga. Sudah banyak orang. Kalau kita paksakan bubar, tidak kondusif,” kata Ade Yasin saat ditemui di gedung Bapendda, Jalan Tegar Beriman, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/1/2021).
“Ya akhirnya kita kemarin bernegosiasilah dengan mereka (Front Persaudaraan Islam),” sambung dia.
Ade menilai saat itu tidak memungkinkan untuk membubarkan jemaah yang sudah hadir. Karena itu, Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor ini akhirnya meminta panitia acara membatasi waktu hanya sampai pukul 22.00 WIB.
“Karena kan tempatnya juga tidak terlalu luas karena halaman parkir itu, ya. Tempatnya tidak terlalu luas. Kita minta agar mereka menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Ade.
“Kita minta lebih awal pulangnya selesai. Jadi seharusnya kan biasanya sampai jam 02.00 WIB kan acara itu, tapi kita minta batas sampai jam 22.00 saja, jadi setelah zikir baru ceramah gitu,” imbuh dia.
Ade Yasin juga termasuk kepala daerah yang memfokuskan diri dengan isu-isu antikorupsi. Ia pernah ingin berkolaborasi dengan KPK untuk memberantas korupsi tetapi kini berakhir ironis.
Ade Yasin menyatakan bahwa untuk mendukung kolaborasi pencegahan korupsi tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Kabupaten Bogor.
“Kami juga ingatkan kepada seluruh ASN di lingkungan Kabupaten Bogor tentang bahaya gratifikasi dan korupsi, salah satunya melalui surat edaran antikorupsi,” kata Ade Yasin di Ruang Rapat Bupati Bogor, Selasa (25/5/2022).
Menurut Bupati Bogor, beberapa upaya dilakukan Pemkab Bogor dalam pencegahan korupsi dilakukan melalui pembenahan keuangan APBD.
Pemkab Bogor juga pernah menggelar lomba gali kubur berhadiah jutaan rupiah. Lomba ini digelar sebagai apresiasi kepada para penggali kubur yang bekerja keras selama pandemi COVID-19. Informasi soal lomba ini pun menjadi sorotan di media sosial.
Namun Ade Yasin menyatakan pada dasarnya ini bukan lomba, tetapi apresiasi untuk para penggali kubur.
Lomba ini digelar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, pada Maret 2022. Dia mengatakan kegiatan ini digelar dengan tujuan bukan hanya lomba.
Ada 32 penggali kubur dari delapan TPU se-Kabupaten Bogor untuk memperebutkan hadiah uang tunai Rp 5 juta. Ajat menjelaskan, lomba gali kubur ini diikuti petugas dari TPU Pondok Rajeg, TPU Bogor Asri, TPU Tajurhalang, TPU Babakanmadang, TPU Cipenjo, TPU Jonggol, TPU Rancabungur dan TPU Gunungputri.
Beberapa aspek yang menjadi bahan penilaian, yaitu kecepatan, kerapian, hingga ketepatan ukuran membuat lubang makam.
Bupati Bogor Ade Yasin juga pernah mengatakan imigran di kawasan Puncak bisa mengganggu aktivitas pariwisata dan dapat meresahkan masyarakat sekitar. Ade Yasin menyebut ada 1.690 imigran yang mengungsi di kawasan Puncak. Dia menganggap hal itu bisa mengganggu aktivitas pariwisata di kawasan Puncak.
“Karena semakin hari semakin banyak, malah sekarang angkanya mencapai 1.690-an. Ini sangat mengganggu pariwisata kami dan wisatawan yang akan datang ke Puncak,” kata Ade Yasin melalui keterangannya, Kamis (18/3/2022).
Pengungsi tersebut ditempatkan di Puncak tanpa ada pekerjaan. Sebagian disebut meresahkan masyarakat sekitar.
“Ketika para pengungsi ini ditempatkan The United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Puncak, mereka ditempatkan di sana tanpa pekerjaan, tanpa lahan yang bisa digarap. Akhirnya menjadi pengangguran. Ada juga yang akhirnya meresahkan masyarakat sekitar,” ungkapnya.