PP Pemuda Muhammadiyah Polisikan Peneliti BRIN, Polri: Laporan Sudah Diterima , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – PP Pemuda Muhammadiyah Polisikan Peneliti BRIN, Polri: Laporan Sudah Diterima Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan PP Pemuda Muhammadiyah Polisikan Peneliti BRIN, Polri: Laporan Sudah Diterima ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Mabes Polri mengkonfirmasi telah menerima laporan polisi dari PP Pemuda Muhammadiyah terkait kasus ancaman pembunuhan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin. Laporan tersebut tengah ditelaah oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. 

 

“Siap sudah, laporan diterima sama tim di Subdit Siber,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Shandi Nugroho saat dikonfirmasi Rakyatnesia.com, Selasa (25/4).

 

Meski begitu, belum banyak informasi mengenai laporan ini. Persangkaan pasal kepada pelaku pun masih ditelaah.

 

 

“Belum, masih diskusi dengan tim untuk konstruksi pasalnya,” jelasnya.

 

Sebelumnya, Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin tengah menjadi sorotan publik. Masalah ini dimulai dari tulisan AP Hasanuddin di media sosial yang bersifat ancaman pembunuhan kepada jamaah Muhammadiyah. 

 

AP Hasanuddin diketahui menulis komentar terkait perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah Rakyatnesia pemerintah dengan Muhammadiyah. Komentar itu ditulis dia saat menanggapi unggahan Facebook milik peneliti BRIN Thomas Djamaluddin. 

 

 

Unggahan Thomas sendir merespons komentar dari seseorang bernama Aflahal Mufadilah. Dalam komentarnya Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah karena tidak mengikuti ketetapan pemerintah terkait Lebaran 2023.

 

“Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas,” tulis Thomas.

 

Komentar Thomas ternyata direspon oleh AP Hasanuddin dengan frontal. Hingga kalimatnya bernada ancaman pembunuhan kepada jamaah Muhammadiyah. 

 

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” kata Andi.

 

 

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version