Rakyatnesia – Pawargo Gelar Halalbihalal Dimeriahkan Reog Ponorogo Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Pawargo Gelar Halalbihalal Dimeriahkan Reog Ponorogo ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Pawargo (Paguyuban Warga Ponorogo) menggelar kegiatan halalbihalal serta pergelaran reog Ponorogo. Acara yang dihadiri bupati, wakil bupati, sesepuh reog, ulama, dan tokoh masyarakat Ponorogo itu berlangsung di depan Pendopo Kabupaten Ponorogo, Senin (24/4), pada pukul 20.00–24.00. Acara tersebut dihadiri dan ditonton hampir seribu orang diaspora Ponorogo yang turut berbaur bersama dengan masyarakat Ponorogo.
Dibuka dengan sambutan ketua umum Pawargo, acara dilanjutkan dengan sambutan bupati Ponorogo dan doa bersama yang dipimpin ulama dan tokoh reog Ponorogo, Mbah Poer. Pada acara tersebut, diserahkan piagam penghargaan untuk sekitar 50 tokoh penggiat reog Ponorogo yang merupakan para mantan pembarong, jatilan, ganongan, dan pengrawit reog.
Ketua Umum Pawargo Susiwijono Moegiarso menyampaikan, acara tersebut sudah diselenggarakan untuk kali kedua dan akan terus diselenggarakan setiap Lebaran H+3 di Pendopo Kabupaten Ponorogo.
Pergelaran reog Ponorogo sebagai rangkaian acara halalbihalal Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) di depan Pendopo Kabupaten Ponorogo, Senin (24/4). (Istimewa)
’’Acara juga ditujukan mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi dan networking, serta mewadahi para diaspora Ponorogo yang akan ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun Kabupaten Ponorogo,’’ ujar Susiwijono.
Acara utama pergelaran reog Ponorogo dimeriahkan dengan 12 dadak merak, 12 penari Jatilan pilihan, 8 ganongan, dan pengrawit serta para pendukung gelaran. Termasuk wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita ikut menari bersama 12 penari jatilan dan 10 mantan penari jatilan
Mbah Wondo, 69, mantan pembarong ternama di Ponorogo menyampaikan sangat terharu dengan penghargaan yang diberikan Bupati dan Pawargo. Mujayanah, generasi pertama penari jatilan perempuan di era 1985 (sebelumnya jatilan dilakukan oleh laki-laki) pun merasa dihargai dan diapresiasi kiprahnya dalam seni budaya reog sebagai penari jatilan.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko juga menyampaikan terima kasih dan berharap para diaspora ikut memikirkan dan berkontribusi untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo. Lebih lanjut, bupati Ponorogo bersama tokoh Pawargo sedang berjuang dan menagih janji ke Mendikbudristek untuk mendaftarkan seni budaya reog Ponorogo sebagai warisan tak benda UNESCO 2024. (als/c17/xav)
Dikutip dari Jawa Pos