Rakyatnesia – Perubahan iklim merupakan isu paling penting yang wajib diperhatikan diseluruh dunia, dampak negatif dari perubahan iklim ini mulai dirasakan oleh banyak orang. Mulai dari banyaknya kekeringan, kurangnya air bersih. Adapun sebagai bentuk peringatan Hari Bumi 2022, Google Doodle menampilkan isu perubahan iklim di laman pencariannya. Ada 4 lokasi yang mengalami perubahan iklim yang dimuat Google Doodle.
Google Doodle Dan Perubahan Iklim Di Muka Bumi
- Mencairnya gletser di puncak Gunung Kilimanjaro, Afrika
Salah satu yang dimunculkan Google Doodle pada peringatan Hari Bumi 2022 adalah kondisi puncak Gunung Kalimanjoro di Tanzania, Afrika. - Mencairnya gletser di wilayah Sermersooq,Greenland
- Perubahan warna koral di Pulau Lizard, Australia
- Hancurnya hutan akibat serangan kumbang kulit kayu imbas kenaikan suhu dan kekeringan ekstrem di Hutan Harz, Jerman.
Mengenal Perubahan Iklim Di DUnia
Dilansir situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) menjelaskan definisi tentang perubahan iklim. Perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan kondisi iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Adapun komposisi atmosfer global yang dimaksud yaitu komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.
Sebenarnya GRK memiliki fungsi untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Namun seiring berjalannya waktu, konsentrasi GRK kian meningkat sehingga membuat lapisan atmosfer semakin tebal.
Penebalan lapisan atmosfer inilah yang menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang kemudian dikenal sebagai pemanasan global.
Dampak Buruk Perubahan Iklim
Perubahan iklim mulai berdampak pada kehidupan manusia saat ini. Mulai dari masalah air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian hingga ekosistem wilayah pesisir. Berikut dampak yang mulai terasa akibat perubahan iklim di seluruh dunia:
Air:
- Menurunnya kualitas air akibat tingginya curah hujan. Kenaikan suhu juga menyebabkan munculnya kadar klorin pada air bersih.
- Berkurangnya kuantitas air. Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air di atmosfer sehingga mampu meningkatkan curah hujan. Meski begitu, curah hujan yang tinggi memungkinkan air untuk langsung kembali ke laut tanpa sempat tersimpan sebagai sumber air bersih.
Habitat: - Perubahan habitat menyebabkan punahnya berbagai spesies flora maupun fauna. Keduanya tidak mampu beradaptasi dengan perubahan iklim yang terlalu cepat sehingga ekosistem dan rantai makanan terganggu dan menyebabkan kepunahan.
Hutan: - Kebakaran hutan. Fungsi hutan sebagai produsen oksigen dan penyerap GRK pun berkurang imbas perubahan iklim.
Kesehatan: - Penyebaran penyakit mematikan seperti malaria, kolera dan demam berdarah dapat meningkat akibat kenaikan suhu curah hujan.
- Penipisan ozon yang menyebabkan peningkatan intensitas sinar ultra violet juga dapat menyebabkan kanker kulit, katarak dan penurunan daya tahan tubuh pada manusia.
Pertanian: - Perubahan cuaca menyebabkan suhu terlalu panas, ketersediaan air berkurang hingga bencana alam. Kondisi ini mendorong rusaknya lahan pertanian hingga menghambat produktivitas perhatian. Perubahan iklim juga mendorong masa tanam dan panen berubah dan muncul hawa baru yang mengganggu tanaman.
Pesisir: - Sebagian daerah pesisir dapat tenggelam imbas bergesernya batas daratan akibat peningkatan permukaan air laut.
- Mencairnya es pada kutub bumi juga menyebabkan peningkatan permukaan air laut. Hal ini mendorong pulau-pulau kecil ikut tenggelam.
Sejarah Bumi
Sejarah Hari Bumi Melansir dari laman Earth Day, Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April yang ditandai dengan adanya gerakan lingkungan modern yang bermula pada tahun 1970 lalu. Selama dekade menjelang perayaan Hari Bumi yang pertama cukup banyak isu masalah lingkungan terjadi. Salah satunya polusi udara di mana-mana yang disebabkan oleh asap yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik.
Dilansir dari laman United States Environmental Protection Agency, sebelum tahun 1970 ada sebuah pabrik yang memuntahkan asap beracun ke udara atau membuang berton-ton limbah beracun ke sungai dan hal tersebut tidak bisa dibawa ke pengadilan. Pasalnya, saat itu belum ada payung hukum yang jelas dan masyarakat tidak menyadari bahwa masalah lingkungan dapat membahayakan kesehatan dan merusak bumi.
Kemudian, aktivis lingkungan asal Amerika, Gaylord Nelson mencanangkan adanya Hari Bumi dengan membawa masalah lingkungan, gelojak ekonomi serta politik pada saat itu semakin memburuk ke dalam agenda nasional Amerika Serikat.
Saat peringatan Hari Bumi pertama tahun 1970, dua puluh juta orang dari berbagai kalangan berdemonstrasi di berbagai kota di Amerika Serikat menyuarakan masalah-masalah lingkungan yang semakin memburuk.
Alhasil, singkat cerita aksi demonstrasi tersebut memberikan dampak positif. Dengan disetujuinya pembentukan badan federal baru untuk menangani masalah lingkungan, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat yang kini disebut United States Environmental Protection Agency (EPA) sekaligus ditetapnya Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April.