Ngamuk di Rumah Kades Sumberwangi, Diduga Depresi dan Terindikasi Masuk Komunitas Anak Punk

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Seorang pemuda berinisial S (20) yang tinggal di Dusun Pohtangi, Desa Sumberwangi, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, harus berurusan dengan Polisi gara-gara ulahnya ngamuk dan menggedor-nggedor pintu rumah Kepala desa (Kades) Sumberwangi, yang juga kadesnya sendiri, Jum’at (21/4/2017).

Padahal, saat anggota Polsek Kanor patroli melintasi desa situ, pemuda berinisial S (20) dan teman-temanya sedang melintas jalan dan tampak ketakutan tapi mereka tak ada ulah apa-apa. Dikarenakan mereka tak berulah, sehingga anggota polisi tersebut juga tak bereaksi.

Namun, sekira pukul 01.00 wib, Pos jaga Polsek Kanor mendapat telpon dari Kades Sumberwangi Imam Prayongi yang melaporkan jika pintu rumahnya digedor-gedor oleh pemuda berinisial S (20) yang juga warganya sendiri itu. Agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, maka kades menghubungi pihak Polsek setempat.

Kapolsek Kanor AKP Imam Kanapi kepada rakyatnesia.com membenarkan jika telah terjadi peristiwa di wilayahnya, seorang pemuda berinisial S (20) telah menggedor-nggedor rumah kadesnya. Sehingga diamankan oleh anggota Polsek Kanor lalu dibawa ke Mapolsek untuk dilakukan pemeriksaan.

Masih menurut Imam Kanapi, saat diperiksa anggota Polsek Kanor, pemuda itu bicaranya tidak fokus alias ngalor-ngidul, sehingga oleh anggota polsek dengan didampingi Kades Sumberwangi beserta orang tuanya, S (20) dibawa ke Puskesmas Kanor dan ditangani oleh dr. Fitri Ayu Apriliana S, Wiwin dan Fuad selaku perawat di Puskesmas kanor.

Karena tidak ada perubahan, akhirnya pihak Polsek berkoordinasi dengan Kades Sumberwangi dan pihak keluarga untuk membawa S (20) ke Rumah Sakit jiwa yang ada di wilayah Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.

Sementara itu, Kepala Desa Sumberwangi Imam Prayogi menjelaskan bahwa, dalam keseharian pemuda itu sering kali ngamen di traffic light (lampu merah) yang ada di wilayah Kecamatan Baureno dan dia terindikasi bergabung dalam komunitas anak-anak punk.

“Diduga S (20) mengalami depresi serta ada indikasi masuk dalam komunitas anak punk sehingga suka menenggak minuman keras dan mengkunsumsi obat-obatan,” ungkapnya. **(Har/Red).

Exit mobile version