Produk Pangan Indonesia Tembus Saudi, Siap Pasok untuk Kebutuhan Haji 2023 , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Produk Pangan Indonesia Tembus Saudi, Siap Pasok untuk Kebutuhan Haji 2023 Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Produk Pangan Indonesia Tembus Saudi, Siap Pasok untuk Kebutuhan Haji 2023 ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Produk hewani dari Indonesia bakal lebih banyak menghiasi permakanan jemaah haji 2023. Potensi itu menguat seusai pertemuan delegasi Indonesia yang dipimpin Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito bersama CEO Saudi Food and Drug Authority (SFDA/BPOM Arab Saudi) Hisham S. Al Jadhey, Selasa (14/4).

Didampingi Dubes RI Riyadh Abdul Aziz Ahmad, perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Luar Negeri, pertemuan dua otoritas negara itu membahas beberapa agenda penting dari implementasi memorandum of understanding (MoU) Rakyatnesia BPOM dan SFDA. Salah satunya terkait kemudahan akses (ease of access) produk pangan dari Indonesia bagi jemaah haji dan umrah di Tanah Suci.

Baca Juga: Jelang Nataru, BPOM Sita 41 Ribuan Produk Pangan hancur dan Kedaluwarsa

”Kunjungan kali ini fokus membahas akses produk pangan, khususnya pangan mengandung hewan yang akan memasok katering bagi jemaah haji Indonesia dan untuk perdagangan umum lebih luas,” paparnya dalam temu media secara daring kemarin (18/4).

Menurut dia, terdapat sejumlah kendala yang dialami produsen pangan hewani, terutama komoditas ikan, unggas, dan daging serta turunan produknya untuk masuk ke Saudi. Khususnya mengenai perizinan dan aturan inspeksi/audit langsung pada industri terkait yang dilakukan tim SFDA.

”Karena itu, BPOM sebagai competent authority ekspor produk pangan mengandung hewan ke Arab Saudi memiliki kewajiban untuk mendorong percepatan ekspor produk pangan tersebut,” sambungnya.

Baca Juga: Langka, RI Dilewati Gerhana Matahari Hibrida

Terkait produk unggas, Indonesia telah memiliki sertifikat bebas avian influenza (AI) by compartment. Saat ini SFDA hanya menerima unggas dari negara dengan situasi kesehatan bebas AI secara nasional. Kendati begitu, disepakati SFDA dapat menerima unggas dari negara dengan status bebas AI per kota atau zona. (wan/mia/c19/oni)

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version