Tiga Jembatan Yang Berada di Wilayah Kalitidu, Sering Mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Pembangunan jalan cor dari Jalan Raya Bojonegoro hingga Kalitidu, yang masuk wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kondisinya sudah mulai pecah-pecah dan kini sudah mulai diperbaiki oleh kontraktor PT PP yaitu pelaksana proyek karena masih dalam masa perawatan.

Jalan raya Bojonegoro yang dimulai dari Jalan Raya Ngulanan, Kecamatan Dander hingga ke Jembatan Kalitidu yang berbatasan dengan Desa Brenggolo itu, kondisinya sudah dilebarkan hingga 11 meter, dengan kontruksi cor beton. Namun, ada yang terlupakan dari pembangunan tersebut, yaitu ada 3 (tiga) jembatan yang berada di sepanjang jalan itu, akan tetapi tidak dilebarkan. Akibatnya, disitu sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Sudah berkali-kali terjadi kecelakaan lalu lintas pada penyempitan jalan karena jembatannya tak dilebarkan itu, yakni, jembatan yang berada di Ngringinrejo, jembatan Mojosari, jembatan Mayanggeneng yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.

Kepala Balai besar Pelaksanaan Jalan Nasional di Bojonegoro Hari Basuki mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan agar 3 (tiga) jembatan yakni, Jembatan Ngringinrejo, Mojosari dan Mayanggeneng agar segera dibangun dengan diperlebar sesuai dengan ukuran jalan.

“Iya mas, sudah kita usulkan untuk segera dibangun. Mudah-mudahan di tahun 2018 mendatang sudah bisa direalisasikan pembangunanya,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan rakyatindeenden.com di lapangan menyebutkan bahwa di 3 (tiga) jembatan itu sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Karena jalannya lebar, tahu-tahu menyempit, hingga banyak kecelakaan yang menabrak jembatan itu.

“Sampek gak iso ngitung mas, berapa kali ada kecelakaan di jembatan situ. Ketiga jembatan itu sudah berkali-kali memakan korban, yang paling sering kendaraan yang menbrak jembatan itu. Yang paling sering ditabrak kendaraan itu jembatan Mayanggeneng yang berada di timur Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu itu,” kata salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.

Pernyataan senada, seringnya kecelakaan karena pengguna jalan terlena karena awalnya jalanya lebar dan mulus, tiba-tiba jalan menyempit. Mereka kurang waspada dan kurang hati-hati. Saya mengusulkan sebelum dibangun sebaiknya ditambah rambu-rambu yang besar, kalau perlu dikasih benner yang besar di sisi jembatan itu. Biar jembatan tak ditabrak lagi,” katanya sambil wanti-wanti agar namanya tak dipublikasikan. **(KisRed).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar