Rakyatnesia – Anggota TNI Yang Tewas Akibat Serangan KKB Bertambah 3 Orang Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan Anggota TNI Yang Tewas Akibat Serangan KKB Bertambah 3 Orang ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Jumlah korban tewas anggota TNI dalam penyerangan yang terjadi di Mugi-Mam, Nduga Papua saat menggelar operasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens bertambah. Awalnya hanya satu orang yang telah terkonfirmasi meninggal, kali ini menjadi empat orang.
“Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia,” kata Kapendam XVII/Cenderwasih Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangan tertulis, Kamis (20/4).
Keempat prajurit tersebut yaitu Pratu Arifin, Pratu I, Pratu K dan Prada S. Saat ini keempat prajurit yang gugur tersebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika.
“Kami mohon doanya semoga keempat prajurit terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar,” imbuh Herman.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan duka cita atas gugurnya seorang prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin usai ditembak Kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, Capt Philip Mark Merthens di Nduga, Papua Pegununungan, Sabtu (15/4).
“Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16:30 WIT,” kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono, Minggu (16/4).
Julius lantas menanggapi soal adanya kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial. Dia meminta agar awak media merujuk informasi dari Mabes TNI. Sebab, kesimpangsiuran informasi akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan.
Julius menegaskan, TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur untuk menjaga kedaulatan wilayah RI, termasuk di Papua. Dia pun menyampaikan arahan Panglima TNI Yudo Margono yang memerintahkan untuk mengambil tindakan tegas tanpa ragu.
Dikutip dari Jawa Pos