Berita Lamongan – Beberapa jalan di Lamongan rusak parah karena jadi jalur alternatif rusaknya jembatan Balun. Salah satunya jalan Sukodadi tepatnya di Plembon-menongo-Airlangga. Meski belum genap sebulan, kerusakan jalan di jalur tersebut cukup parah.
Banyak kubangan mengangah teramat dalam jadi genangan air saat turun hujan dan setiap saat mengacam para pengguna jalan.
Sebelum dimanfaatkan sebagai jalur alternatif, ruas jalan itu juga kerap dilintasi kendaraan besar bertonase berat melebihi kelas jalan.
Apalagi, selama ada pengalihan arus dan kepadatan kendaraan berat di jalan tersebut semakin meningkat, kerusakannya bertambah parah.
Tak hanya pecah, jalan tersebut bahkan rimbun kubangan maut. Sejumlah kendaraan banyak yang terperosok saat melintasi.
Terhitung dalam sepekan saja, setidaknya sudah ada 4 truk yang terguling di kawasan itu.
Pengemudi tak mampu mengendalikan kendaraannya ketika tiba-tiba salah satu rodanya terjerembab masuk di titik jalan rusak yang begitu dalam.
“Sebelumnya jalur ini sudah rusak, namun diperparah setelah hampir sebulan jadi jalur alternatif,” kata Mukhlis, warga setempat, Rabu (20/4/2022).
Jika pengendara tidak ekstra hati-hati bisa dipastikan akan jatuh terpereset, utamanya pengguna motor.
Kerusakan tidak hanya di ruas jalan Airlangga, di Sumberaji, Menongo dan Plembon juga mengalami kerusakan serupa.
Warga berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jalan yang rusak sebelum banyak korban akibat kecelakaan.
“Yang sering, terjadi kecelakaan tunggal,” ungkap seorang mahasiswa Unisda, Saputra yang tiap hari melintas dari tempat kos ke kampus dan sebaliknya.
Menanggapi kerusakan jalan ini, Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan, Sujarwo membenarkan, bahwa banyak kendaraan yang bertonase melebihi ketentuan kapasitas jalan nekat melintasi jalan kelas III tersebut.
Kerusakan jalan pun tak bisa dihindarkan.
“Tapi kerusakan jalan itu akan segera kita tangani. Jembatan Balun sudah dibuka, pembangunan jalan Menongo -Sukodadi sudah bisa dimulai,” ungkap Sujarwo kepada Surya.co.id, Rabu (20/4/2022).
Jika perbaikan dipaksakan sebelum Jembatan Balun tuntas, maka ongkos yang dibutuhkan lebih besar
Diketahui sebelumnya, selain rusak pasca jadi lajur alternatif, jalan ini juga pernah terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang melanda kawasan setempat.
Ketinggian air banjir mencapai sekitar 50 hingga 60 centimeter, sehingga mengganggu aktivitas warga. Menurut Sujarwo, penanganan darurat di jalan setempat sudah pernah dilakukan, meski kini kembali dipenuhi lubang.
Penanganan darurat pernah dilakukan, namun rusak lagi.
Diungkapkan, untuk pembangunan jalan tersebut sudah dianggarkan sekitar Rp 2, 9 miliar. Pada 2022 ini akan dicor sekaligus ditinggikan.
“Akan dilakukan peningkatan, dengan konstruksi CBC atau cor beton sepanjang 900 meter, ” ungkapnya.
Pembangunan jalan Sukodadi itu bersamaan dengan pembangunan di 130 ruas jalan lainnya di Lamongan.
Kalau panjang keseluruhan jalan di 130 ruas itu mencapai sepanjang 665 kilometer.