Seorang Petani Asal Pandan, Ngraho, Meninggal Dunia Mendadak Di Sawah. Begini Penyebabnya…

Sukisno

Seorang Petani Asal Pandan, Ngraho, Meninggal Dunia Mendadak Di Sawah. Begini Penyebabnya…
Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT NESIA) – Seorang petani bernama Pujiono (46) asal Desa Pandan, RT 001, RW 001, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, diketahui meninggal dunia mendadak di sawah miliknya yang berada di desa setempat, Minggu (19/4/2020) sekira pukul 14:00 WIB.

Kejadian naas itu bermula saat Pujiono bin Japan (46), berangkat ke sawah yang tak jauh dari rumahnya, Minggu (19/4/2020) sekira pukul 07:00 WIB, untuk memanen padi miliknya.

Pujiono turut memanen padi hingga mengusung gabah (ngrengkek, Jawa red), hasil panennya itu ke rumahnya dengan mengunakan sepeda motor. Sekira pukul 14:00 WIB, Pujiono hendak memarkir sepeda motornya dan terjatuh di situ.

Warsit (40) warga asal Desa Pandan, RT 008, RW 003, yang saat itu bekerja di sawah Pujiono mengetahui saat korban terjatuh dari sepeda motor dan ditolong. Ternyata, korban sudah tak bernafas lagi alias meninggal dunia.

Mengetahui kejadian itu, Warsit yang juga saksi pertama dalam kejadian itu, berteriak minta tolong dan dibantu saksi kedua yaitu Lasidi (40) seorang warga RT 004, RW 002, Desa Pandan yang saat itu juga turut bekerja di sawah milik korban itu.

Selanjutnya, kejadian dilaporkan ke Kepala desa Pandan Dahlan (45), untuk diteruskan laporanya ke Mapolsek Ngraho.

Kapolsek Ngraho AKP H Mochtarom,SH, saat dikonfirmasi Rakyat Nesia membenarkan adanya kejadian tersebut. Dimana, seorang petani bernama Pujiono bin Japan (46) ditemukan meninggal dunia mendadak di sawah, Minggu (19/4/2020).

“Karena meninggalnya korban di era pandemi covid-19, maka pemeriksaan dilakukan oleh seorang dokter dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sebab, dikhawatirkan korban meninggal dunia karena wabah Covid-19,” ungkapnya.

Masih menurut Mochtarom, ternyata korban meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya. Sebab, dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Dr Natsir dari Puskesmas Ngraho, tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan kekerasan di tubuh korban.

“Korban meninggal dunia murni karena korban memiliki riwayat sakit jantung dan hipertensi atau darah tinggi. Hal itu, ditegaskan juga oleh keluarga korban,” tegas AKP Mohtarom, Minggu (19/4/2020).

Ciri-ciri mayat korban, panjang mayat 177 cm, memakai pakaian baju panjang warna Biru dan unggu, rambut pendek dan calana pendek warna hitam. Disaku celana korban ditemukan obat anti masuk angin.

Selanjutnya, keluarga korban membuat surat pernyataan karena korban tak boleh diotopsi. Korban kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk segera dikebumikan.

**(Yan/Red).

Bagikan

Also Read