Bawaslu RI Telah Terima Laporan Logistik Tak Lengkap di 10.520 TPS

Sukisno

Bagikan

JAKARTA –Bawaslu baru menerima laporan 121.993 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 809.563 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia, Rabu (17/4/2019), sore.

Laporan tersebut masuk lewat Siwaslu (Sistem Pengawasan Pemilu), selanjutnya Bawaslu menginventarisasi ribuan masalah itu.  

Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin melaporkan, jajaran pengawasan dari berbagai daerah menemukan logistik Pemilu tidak lengkap di 10.520 TPS ketika pemungutan suara berlangsung.

Dia juga menunjuk temuan surat suara rusak di 3.411 TPS dan ada 2.487 TPS yang memulai pemungutan suara di atas pukul 07:00 WIB, waktu setempat.

“Ini mengkonfirmasi banyak TPS dibuka tidak tepat waktu,” cetus Afif dalam jumpa pers di Media Center Bawaslu, Jalan MH Thamrin nomor 14, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019) sore.

Selain itu, pengawas Pemilu juga menemukan sebanyak 5.143 TPS tidak memasang Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta 17.226 TPS tidak memasang tata cara memilih di sekitar lokasi berdirinya TPS.

“Ini mestinya ditaruh di dekat lokasi TPS,” ungkap pria asal Jawa Timur tersebut.

Afif membeberkan, dari penelusuran petugas pengawas di lapangan juga menemukan sebanyak 20.834 TPS tidak menyediakan alat bantu tuna netra atau template huruf braille. Dia bilang, hal ini mengurangi akses hak tuna netra menyalurkan hak pilihnya.

“Padahal, aturan ini mestinya berlaku di semua TPS,” sergahnya.

Meski begitu, Afif mengingatkan, data tersebut dipastikan bakal bertambah. Sebab, baru ada laporan 121.993 TPS dari total 810.329 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia.  

“Hingga Rabu pukul 17.00 WIB sudah ada 121.993 laporan yang masuk ke Siwaslu di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Sumbers: Bawaslu RI

Bagikan

Also Read