Arti Masing – Masing Asmaul Husna Ucapkan Dan Serap Segala Kebaikannya
Rakyatnesia – Bulan ramadhan memang bulan yang sangat tepat untuk semakin mendekatkan diri Kepada Allah SWT, cara yang paling mudah dan simpel salah satunya adalah mengucapkan Asmaul Husna atau nama – nama Indah Milik Allah SWT,
Dalam surat al-A’raf ayat 180 juga disebutkan,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا، وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ، سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya, “Allah memiliki Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama terbaik) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Araf: 180).
Dikutip dari NU Online, Senin (11/4/2022) ulama besar tasawuf Al-Azhar kelahiran Sudan, Syekh Shalih al-Ja’fari mengatakan, melantunkan Asmaul Husna merupakan salah satu wirid tarekat guru beliau. Alam raya dan seisinya diyakini sebagai manifestasi nama-nama Allah. Sehingga, siapa saja yang memanjatkan doa dengan Asmaul Husna, ia tak ubahnya sedang menarik seluruh kebaikan datang kepadanya, dan membentengi dirinya dari berbagai ancaman keburukan.
Ketika seseorang, misalnya, melantunkan Yâ Raḫmân (wahai Yang Maha Penyayang) maka sesungguhnya ia sedang memohon limpahan kasih sayang atau rahmat dari Allah, saat membaca Yâ Lathîf (wahai Yang Mahalembut) maka sejatinya ia sedang memohon kelembutan, kala membaca Yâ Ghafûr (wahai Yang Maha Pengampun) maka sama halnya ia tengah meminta ampunan, ketika melantunkan Yâ Razzâq (wahai Yang Maha Pemberi rezeki) maka tak ubahnya ia sedang menarik rezeki datang menghampirinya, dan begitu seterusnya (Sayyid Muhammad al-Maliki, Abwabul Faraj, 1971: 132).
Dengan demikian, bagi Syekh Shalih al-Ja’fari, Asmaul Husna lebih dari sekadar deretan nama-nama agung yang hanya bisa menjadi media atau tawasul untuk doa-doa semata.
Asmaul Husna di mata beliau sudah mengandung doa itu sendiri, bahkan lebih luas. Seseorang secara tidak langsung sedang berusaha menyerap limpahan kebaikan dan menyingkirkan keburukan-keburukan saat melantunkan Asmaul Husna, sesuai dengan masing-masing makna dari nama-nama yang disebut.
Asmaulhusna 99 Arti Nama Allah
Berikut 99 nama Allah yang disebut Asmaul Husna:
- Ar-Rahmânu الرَّحْمـٰنُ Yang Maha Pengasih
- Ar-Raḫîmu الرَّحِيْمُ Yang Maha Penyayang
- Al-Maliku الْمَلِكُ Yang Maha Merajai/Memerintah
- Al-Quddûsu الْقُدُّوْسُ Yang Mahasuci
- As-Salâmu السَّلاَمُ Yang Maha Memberi Kesejahteraan
- Al-Mu’minu الْمُؤْمِنُ Yang Maha Memberi Keamanan
- Al-Muhaiminu الْمُهَيْمِنُ Yang Maha Pemelihara
- Al-`Azizu الْعَزِيْزُ Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
- Al-Jabbâru الْجَبَّارُ Yang Maha Perkasa
- Al-Mutakabbiru الْمُتَكَبِّرُ Yang Maha Megah
- Al-Khâliqu الْخَالِقُ Yang Maha Pencipta
- Al-Bâri’u الْبَارِئُ Yang Maha Melepaskan
- Al-Mushawwiru الْمُصَوِّرُ Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
- Al-Ghaffaru الْغَفَّارُ Yang Maha Pengampun
- Al-Qahhâru الْقَهَّارُ Yang Maha Memaksa
- Al-Wahhâbu الْوَهَّابُ Yang Maha Pemberi Karunia
- Ar-Razzâqu الرَّزَّاقُ Yang Maha Pemberi Rezeki
- Al-Fattâhu الْفَتَّاحُ Yang Maha Pembuka Rahmat
- Al-`Alîmu الْعَلِيْمُ Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
- Al-Qâbidlu الْقَابِضُ Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
- Al-Bâsithu الْبَاسِطُ Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
- Al-Khâfidlu الْخَافِضُ Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
- Ar-Râfi`u الرَّافِعُ Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
- Al-Mu`izzu الْمُعِزُّ Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
- Al-Mudzillu الْمُذِلُّ Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
- As-Samî`u السَّمِيْعُ Yang Maha Mendengar
- Al-Bashîru الْبَصِيْرُ Yang Maha Melihat
- Al-Ḫakamu الْحَكَمُ Yang Maha Menetapkan
- Al-`Adlu الْعَدْلُ Yang Mahaadil
- Al-Lathîfu اللَّطِيْفُ Yang Mahalembut
- Al-Khabîru الْخَبِيْرُ Yang Maha Mengetahui Rahasia
- Al-Ḫalîmu الْحَلِيْمُ Yang Maha Penyantun
- Al-`Adhîmu الْعَظِيْمُ Yang Mahaagung
- Al-Ghafûru الْغَفُوْرُ Yang Maha Pengampun
- Asy-Syakûru الشَّكُوْرُ Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
- Al-`Aliyyu العَلِيُّ Yang Maha Tinggi
- Al-Kabîru الْكَبِيْرُ Yang Maha Besar
- Al-Ḫafîdhu الْحَفِيْظُ Yang Maha Menjaga
- Al-Muqîtu الْمُقِيْتُ Yang Maha Pemberi Kecukupan
- Al-Ḫasîbu الْحَسِيْبُ Yang Maha Membuat Perhitungan
- Al-Jalîlu الْجَلِيْلُ Yang Mahamulia
- Al-Karîmu الْكَرِيْمُ Yang Maha Pemurah
- Ar-Raqîbu الرَّقِيْبُ Yang Maha Mengawasi
- Al-Mujîbu الْمُجِيْبُ Yang Maha Mengabulkan
- Al-Wâsi`u الْوَاسِعُ Yang Maha Luas
- Al-Ḫakîmu الْحَكِيْمُ Yang Maha Maka Bijaksana
- Al-Wadûdu الْوَدُوْدُ Yang Maha Pencinta
- Al-Majîdu الْمَجِيْدُ Yang Maha Mulia
- Al-Bâ`itsu الْبَاعِثُ Yang Maha Membangkitkan
- Asy-Syahîdu الشَّهِيْدُ Yang Maha Menyaksikan
- Al-Ḫaqqu الْحَقُّ Yang Mahabenar
- Al-Wakîlu الْوَكِيْلُ Yang Maha Memelihara
- Al-Qawiyyu الْقَوِيُّ Yang Mahakuat
- Al-Matînu الْمَتِيْنُ Yang Mahakokoh
- Al-Waliyyu الْوَلِيُّ Yang Maha Melindungi
- Al-Ḫamîdu الْحَمِيْدُ Yang Maha Terpuji
- Al-Muḫshî الْمُحْصِيْ Yang Maha Mengalkulasi
- Al-Mubdi’u الْمُبْدِئُ Yang Maha Memulai
- Al-Mu`idu الْمُعِيْدُ Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
- Al-Muḫyi الْمُحْيِ Yang Maha Menghidupkan
- Al-Mumîtu الْمُمِيْتُ Yang Maha Mematikan
- Al-Ḫayyu الْحَيُّ Yang Mahahidup
- Al-Qayyûmu الْقَيُّوْمُ Yang Maha mandiri
- Al-Wâjidu الْوَاجِدُ Yang Maha Penemu
- Al-Mâjidu الْمَاجِدُ Yang Mahamulia
- Al-Wâḫidu الْوَاحِدُ Yang Maha Tunggal
- Al-Aḫadu الْأَحَدُ Yang Maha Esa
- Ash-Shamadu الصَّمَدُ Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
- Al-Qâdiru الْقَادِرُ Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
- Al-Muqtadiru الْمُقْتَدِرُ Yang Maha Berkuasa
- Al-Muqaddimu الْمُقَدِّمُ Yang Maha Mendahulukan
- Al-Muakhiru الْمُؤَخِّرُ Yang Maha Mengakhirkan
- Al-Awwalu الْاَوَّلُ Yang Mahaawal
- Al-Âkhiru الْآخِرُ Yang Mahaakhir
- Adh-Dhâhiru الظَّاهِرُ Yang Mahanyata
- Al-Bâthinu الْبَاطِنُ Yang Maha Ghaib
- Al-Wâlî الْوَالِي Yang Maha Memerintah
- Al-Muta`âli الْمُتَعَالِي Yang Maha Tinggi
- Al-Barru الْبَرُّ Yang Maha Penderma
- At-Tawwabu التَّوَّابُ Yang Maha Penerima Tobat
- Al-Muntaqimu الْمُنْتَقِمُ Yang Maha Penuntut Balas
- Al-`Afuwwu الْعَفُوُّ Yang Maha Pemaaf
- Ar-Ra’ûfu الرَّؤُوْفُ Yang Maha Pengasih
- Mâlikul-mulki مَالِكُ الْمُلْكِ Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
- Dzul-Jalâli wal-Ikram ذُوْ الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
- Al-Muqsithu الْمُقْسِطُ Yang Mahaadil
- Al-Jâmi`u الْجَامِعُ Yang Maha Mengumpulkan
- Al-Ghaniyyu الْغَنِيُّ Yang Maha Berkecukupan
- Al-Mughnî الْمُغْنِيْ Yang Maha Memberi Kekayaan
- Al-Mâni`u الْمَانِعُ Yang Maha Mencegah
- Adl-Dlâru الضَّارُ Yang Maha Memberi Derita
- An-Nâfi`u النَّافِعُ Yang Maha Memberi Manfaat
- An-Nûru النُّوْرُ Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
- Al-Hâdî الْهَادِيْ Yang Maha Pemberi Petunjuk
- Al-Badî`u الْبَدِيْعُ Yang Maha Pencipta
- Al-Bâqî الْبَاقِيْ Yang Mahakekal
- Al-Wâritsu الْوَارِثُ Yang Maha Pewaris
- Ar-Rasyîdu الرَّشِيْدُ Yang Mahapandai
- Ash-Shabûru الصَّبُوْرُ Yang Mahasabar