Pj Bupati Bojonegoro Gelar Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa, di Sukosewu

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa oleh Pj Bupati Bojonegoro Dr Suprianto,SH,MH, digelar di Pendopo Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (11/4/2018) pagi.

Dalam kata sambuatanya, Pj Bupati Bojonegoro Dr Suprianto,SH,MH, mengawali dengan wanti-wanti agar para ASN (Aparat Sipil Negara) tak terlibat dalam Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Bojonegoro tahun 2018 ini.

“Perlu kami sampaikan bahwa di Pilkada serentak tahun 2017 silam, ada 916 ASN yang kesandung kasus pidana. Makanya, saya wanti-wanti agar ASN Bojonegoro tetap netral dan tak terlibat masalah Pilkada 2018 ini,” tegas Pj Bupati Bojonegoro Dr Suprianto,SH,MH, dihadapan para aparatur pemerintahan desa, di Pendopo Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro.

Ditambahkan, saat ini sudah ada ASN yang diperiksa Panwas Kabupaten Bojonegoro dan pihak Pemkab Bojonegoro masih menunggu hasil pemeriksaan Panwas, guna menindak lanjuti masalah tersebut.

Pj Bupati Bojonegoro Dr Suprianto,SH,MH, dengan didampingi Camat Sukosewu M Yasir, saat Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa yang digelar di Pendopo Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (11/4/2018)

Dalam kesempatan itu, Pak Pri – demikian, Pj Bupati Bojonegoro Dr Suprianto,SH,MH, akrab disapa – dirinya berpesan agar aparatur pemerintah desa mewaspadai berita hoax atau berita bohong. Jangan dengan mudah, ngeshar berita yang belum diketahui asal-usul dan kebenarannya.

Selain itu, juga menyampaikan keprihatinannya atas terus merosotnya Pendapatan asli daerah (PAD) Non Migas yang sejak tahun 2013 hingga 2017 terus merosot. Pendapatan migas terus naik hingga tembus angka signifikan yang mengantarkan ABPD Bojonegoro tahun 2018 menembus angka 3,4 triliun.

“Kita prihatin dengan pendapatan di bidang non migas yang terus menurun sejak tahun 2013 hingga tahun 2017 lalu. Makanya, kita harus meningkatkan PAD di bidang non migas agar kesejahteraan masyarakat Bojonegoro segera tercapai,” ungkapnya.

Kandungan minyak dan gas bumi (migas) Bojonegoro lambat laun akan habis. Sehingga, perlu meningkatkan pendapatan non migas sehingga dapat menambah PAD Bojonegoro yang muaranya menuju pada kesejahteraan masyarakat di Bumi Angling Dharma itu.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Sukosewu M Yasir menyampaikan laporanya tentang kondisi wilayah Kecamatan Sukosewu yang terdiri dari 14 desa dengan jumlah penduduk 45.958 jiwa.

Disampaikan pula tentang potensi wilayah Kecamatan Sukosewu, dengan adanya lokasi wisata Perahu cinta di Desa Semawot, Kebun jeruk di Semenkidul, juga adanya UMKM di Desa Sitiaji berupa kerajinan kasur lantai, kasur kapuk dan berbagai kerajinan lainnya.

“Kecamatan Sukosewu membutuhkan jembatan sebagai penghubung wilayah yang dipisahkan oleh Sungai Pacal. Selama ini, warga Sukosewu menggunakan Dam Klepek dengan tonase yang tak boleh lebih dari 4 ton. Sehingga, Sukosewu sangat membutuhkan pembangunan jembatan tersebut,” ungkapnya.

Tampak hadir, Kepala DPMPD Bojonegoro Djumari, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bojonegoro Suharto, Kapolsek Sukosewu AKP Pujiono, Danramil Sukosewu Kapten Arh Eeng Mamuro, para Kepala desa Se-Kecamatan Sukosewu, Ketua BPD Se-Kecamatan Sukosewu, para perangkat desa serta undangan lainnya.

**(Sukisno/Red).

 

 

 

 

 

 

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar