Korban Tenggelam di Bengawan Solo Kadungrejo Baureno, Ditemukan Orang Mancing

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro Selasa (10/4/2018) sejak pagi hingga petang belum ditemukan dan akhirnya pencarian harus dihentikan tanpa membuahkan hasil. Malam harinya sekira pukul 21:30 wib, jasad Kastur berhasil ditemukan orang yang sedang memancing yaitu Maskun seorang warga Desa Kebomelati, Kecamatan Plumpang, Tuban.

Saat melihat ada seseorang yang mengapung, selanjutnya Kusnan menghampirinya dengan menggunakan perahu yang dipakai untuk mancing itu. Setelah di ceck dan ternyata jasad itu adalah jasad seseorang yang mengapung karena tenggelam sehingga dia membawa jasad korban ke tepi sungai.

Selanjutnya meminta warga setempat untuk melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Baureno. Sebeb, sebelumnya saksi sudah mengetahui adanya berita terdapat warga yang tenggelam di Bengawan solo yang ada di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno itu. Korban ditemukan sekira 1,3 kilometer dari lokasi kejadian.

Mendapat laporan tersebut, pihak Polsek Baureno langsung meluncur di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap korban ke rumah duka yang berada di Dusun Krandon, Desa Kadungrejo, Baureno. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis dari Puskesmas Gunungsari, Baureno, guna mengetahui penyebab kematian korban.

Sementara itu, Kapolsek Baureno AKP Marjono membenarkan jika jasad korban yang diduga tengelam di aliran Sungai Bengawan solo, Senin (9/4/2018) sekira pukul 11:30 wib, akhirnya sudah berhasil ditemukan Selasa (10/4/2018) sekira pukul 21:30 wib.

Berdasarkan hasil pemeriksaan korban yang dilakukan Tim Medis dengan didampingi anggota Polsek Baureno, anggota Koramil Baureno, anggota Satpol PP Kecamatan Baureno dan Kepala desa Kadungrejo Bambang Suwanto serta keluarga korban, diketahui bahwa kematian korban wajar dan disebabkan tenggelam.

“Di tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan. Sehingga korban dinyatakan meninggal dunia, murni karena tenggelam dan tak ada penyebab lain,” tegas AKP Marjono.

Saat ditemukan korban memakai celana pendek warna coklat,memakai kemeja lengan pendek warna coklat. Dari hasil pemeriksaan kondisi seluruh tubuh korban lebam. Mata odema baik kanan dan kiri dan tk ditemukan ada tanda tanda kekrasan atau penganiayaan di tubuh korban sebelum mininggal dunia.

Pihak keluarga korban menganggap kejadian yang menimpa korban adalah takdir dari Allah SWT Tuhan Yang Mha Esa, sehingga mereka tak mengizinkan jika korban hendak diotopsi. Mereka akhirnya membuat surat pernyataan bermaterai dengan menyatakan tak akan menuntut siapapun dan pihak manapun dalam kejadian tersebut.

“Setelah menyerahkan surat pernyataan tersebut, jasad korban akhirnya diserahkan ke keluarga korban untuk segere dikebumikan,” pungkasnya.

**(Sukisno/Red)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar