BUMDes Ngujung Temayang, Gelar Pelatihan Teknik Pembuatan Sabun Non Soda Api

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Ngujung dan Belun Kecamatan Temayang, serta Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, yang ketiganya berada di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, melakukan pelatihan BUMDes tentang Teknik pembuatan sabun non soda api, yang berlangsung di Balai desa Ngujung, Jum’a (6/4/2018) pagi.

Sebagai nara sumber Sutrimo beserta rombongan, yang berasal dari LP3BJ dan Ormas Raket Prasaja, yang merupakan Lembaga Pengkajian, Pelestarian dan Pengembangan budaya Jawa. Dalam pelatihan tersebut, untuk tiap desa mengirimkan 5 (ima) utusan yang siap memperoleh pelatihan tentang bagaimana caranya membuat sabun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau yang biasa disebut sabun herbal itu.

Tiga desa yang menjadi pilot project tersebut, memperoleh bahan setengah jadi yang tinggal diaduk dan dicampur hingga menjadi sabun cair yang bisa dikemas lalu dipasarkan. Sutrimo dengan sabar dan telaten memberikan arahan dan bagaimana caranya membuat sabun yang terbuat dari buah mengkudu, klerek dan bahan lainnya itu.

Sambil memberikan pelatihan Sutrimo menyampaikan tentang bahayanya penggunaan sabun yang berasal dari bahan yang mengandung soda api yang saat ini dijual di pasaran itu.

Suasana, Pelatihan Teknik Pembuatan Sabun Non Soda Api, yang berlangsung di Balai desa Ngujung, Jum’at (6/4/2018) pagi.

“Sabun yang mengandung soda api itu, mengandung Natrium hidroksida maupun benzene bersenyawa dengan clor yang dapat meracuni tubuh. Bahkan, jika dipakai dalam jangka panjang akan memicu terjadinya kanker,” tegas Sutrimo, dihadapan para anggota BUMDes tiga desa tersebut.

Ditambahkannya, dengan menggunakan sabun yang terbuat dari soda api maka lingkungan akan tercemari oleh limbah kimia, membuanuh ekosistem alam yang akan berakibat buruk bagi lingkungan sekitar, yang pada akhirnya merusak kesehatan manusia sendiri.

“Sudah saatnya kita kembali ke alam dengan membuat kulit lebih sehat dan limbahnya tak merusak lingkungan yaitu dengan menggunakan sabun herbal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala desa Ngujung Eko Puryanto kepada rakyatnesia.com mengatakan, pelatihan pembuatan sabun herbal itu nantinya akan dijadikan sebagai produk unggulan Desa Ngujung agar bisa dikembangkan untuk usaha BUMDes yang ada di desanya itu.

“Atas nama pmerintah desa kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Komisi B Bapak Sigit yang telah mengisiasi program ini, serta dukungan dinas instansi terkait. Kami mohon bimbinganya agar kegiatan ini bisa berjalan dengan baik sehingga bisa memberikan pekerjaan bagi warga dan memberikan penghasilan bagi BUMDes Desa Ngujung ini,” tegas Kepala desa Ngujung Eko Puryanto.

Ditambahkannya, dirinya bersama anggota BUMDes Ngujung berharap ada dukungan dan arahan termasuk tentang bagaimana memasarkan produk sabun herbal yang diproduksi oleh BUMDes Ngujung tersebut.

Tampak hadir, tuan rumah kegiatan Kepala desa Ngujung Eko Puryanto, Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto, Ketua DMPD Bojonegoro Jumari, Kepala Dinas Koperasi UKM Bojonegoro, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Bojonegoro yang diwakili Siti Maimunah, Camat Temayang Hari Widodo dengan didampingi Kasi PMD Sukirno serta undangan lainnya.

**(Sukisno/Red)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar