Tingkatkan Gizi Lansia, Pemkab Bojonegoro Gelar Program Rantang Kasih Moe

Sukisno

Tingkatkan Gizi Lansia, Pemkab Bojonegoro Gelar Program Rantang Kasih Moe
Bagikan

BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Jum’at menjadi hari spesial untuk berbagi. Pasalnya, hari Jum’at dimanfaatkan oleh Pemkab Bojonegoro terus melakukan program Rantang Kasih Moe. Hal itu, sebagai wujud perhatian peningkatan gizi para lansia di Kabupaten Bojonegoro.

Sejak tahun 2020 silam, Rantang Kasih Moe dilakukan setiap hari Jum’at dengan memberikan makanan bergizi menggunakan wadah rantang sebagai ciri khas dan tradisi warga Bojonegoro sebagai wadah tempat makan.

Rantang Kasih Moe diserahkan secara gratis kepada warga miskin (gakin), terutama warga yang telah lanjut usia (lansia).

Menurut Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Baureno, Eko Subandrio kepada para awak media mengatakan, bahwa pemberian makanan kepada lansia tersebut dijalankan langsung oleh masing-masing desa melalui anggota PKK setempat.

“Desa yang menyuplai semua makanan, sedangkan kecamatan hanya sebagai perantara untuk pencairan dana dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ke masing-masing desa di wilayahnnya,” jelasnya 

Lanjut Eko Subandrio, setiap desa akan mendapatkan anggaran yang sama yaitu sebesar Rp 500 ribu. Setiap desa akan memilih 10 lansia untuk mendapatkan Rantang Kasing Moe.

“Untuk satu desa itu mendapatkan jatah 500 ribu yang diserahkan untuk 10 orang, dan satu orang itu dapat 50 ribu, dan di Kecamatan Baureno ini ada 25 desa,” kata pria yang akrab disapa Pak Eko itu, Jum’at (2/4/2021).

Selain itu, pemberian Rantang Kasih Moe ini diberikan dua kali yakni, pagi dan sore setiap Jumat, dengan mengikuti arahan menu yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

“Misalnya, pagi kalau sayur bayam itu harus dengan pepes pindang dengan susu. Lalu minggu depannya lagi daging, buahnya semangka atau jeruk, ada susunya. Karena lansia kan harus ada gizi,” tambahnya.

Ditambahkan, jika dalam satu tahun ada satu dari 10 lansia tersebut meninggal dunia, tidak bisa langsung diganti dengan lansia yang lain, melainkan harus menunggu tahun berikutnya.

“Tetap kita cairkan sembilan untuk desa tersebut, tidak langsung diganti, karena itu SK Bupati jadi harus menunggu tahun selanjutnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Bendahara PKK Desa Pasinan, Kecamatan Baureno mengatakan bahwa suplai makanan yang diberikan kepada lansia dengan kategori 60 tahun ke atas itu, dilakukan langsung oleh anggotanya.

“Kita berikan kepada 10 lansia miskin di atas umur 60 tahun dan untuk makanannya anggota PKK yang masak bergantian,” ungkapnya.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read