Keroncong Merah, Bertekad Lestarikan Musik Keroncong di Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Tahukah anda, jika saat ini di Kota Ledre, masih ada anak-anak muda yang menekuni musik keroncong. Mereka adalah, para seniman yang berasal dari dalam Kota Bojonegoro. Sekumpulan pecinta music keroncong itu, berada di wadah Group Keroncong Merah yang memiliki Base camp di Jl Kapten Ramli 282 Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jatim.

Guna mengasah kepiawaiannya di musik keroncong, mereka sering main di café-café yang ada di dalam Kota Bojonegoro. Salah satunya, saat mereka tampil di Weloet Nyonyor café yang berada di Jl Pahlawan No.2 atau tepatnya di selatan Alun-alun Bojonegoro, Kamis (24/3/2016) malam.

Dengan penyanyi Adinda Ayu Dea (17), music keroncong itu menggema dengan merdunya untuk menghibur para pengunjung di Lesehan Weloet Nyonyor itu. Dengan tampilnya mereka di beberapa café, diharapkan bisa menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat Bojonegoro terhadap seni keroncong yang merupakan kesenian asli Jawa itu.

“Kita pengen melestarikan kembali kesenian keroncong agar keroncong menjadi tuan di daerahnya sendiri. Termasuk musik keroncong yang harus berjaya di Kota Minyak ini. Kami  bertekad melestarikanmusik keroncong pada anak-anak muda sehingga musik keroncong makin digemari dan tidak punah di telan jaman,” demikian disampaikan Pimpinan Keroncong Merah Muming.

Yang menarik dari Group keroncong itu, di Keroncong Merah terdapat campuran generasi. Mulai dari generasi remaja, muda hingga yang tua. Adinda Ayu Dea misalnya, dia masih belia dengan usia 17 tahun dan masih duduk di bangku Klas XII di SMAN 4 Bojonegoro. Dia mengaku sangat mencintai music keroncong, jika dibanding dengan musik-musik lainnya.

“Saya menekuni dunia tarik suara sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). yang paling saya sukai itu musik keroncong. karena menurut saya, kerocong itu merdu dan musiknya biasa dinikmati dengan penghayatan yang total. Walaupun, saya sebenarnya juga bisa menyanyi segala jenis musik,” kata wanita yang tinggal di Jl Kusnandar, Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Bojonegoro kota itu.

Sementara itu, salah seorang pemerhati musik keroncong Agung DP (51) kepada rakyatnesia.com mengatakan, musik keroncong itu, dilatar belakangi sejarah yang mampu menghadirkan nilai-nilai nasionalisme, romantisme dan alam.

“Musik Keroncong tentu masih sangat relevan kalau hendak dikenalkan pada generasi muda atau generasi masa kini. Karena music keroncong merupakan seni yang luhur kita sehingga anak-anak muda tidak lagi mengadopsi lagu-lagu barat yang nilai-nilainya digempurkan lewat kebudayaan mereka,” katanya serius.

Selain Adinda Ayu Dea, masih ada sederetan artis keroncong lain di Bojonegoro, yang masih eksis. Ada pula penyanyi laki-laki dewasa yakni, Heri Purwanto dan Tantoko. Yang semua itu, tergabung dalam Keroncong Merah. Dalam setiap kegiatanya, para penggiat keroncong di Bojonegoro banyak yang turut hadir dan sering pula ikut nimbrung menyanyi dan berbaur bersama Group Keroncong Merah itu. **(Kis).

 

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar