Masyarakat Bojonegoro Dihimbau Waspadai Bencana Hidromitrologi

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAYATNESIA.COM) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten  Bojonegoro, Jawa timur menghimbau kepada warga untuk selalu bersiap siaga terhadap bencana hidromitrologi.

Dimana bencaa hidromitrologi merupakan bencana yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan puncak musim hujan sehingga menyebabkan banjir, tanah longsor dan bencana lainnya. Kondisi ini disebabkan oleh intensitas curah hujan yang diperkirakan terjadi hingga tiga bulan ke depan.

Himbauan ini berdasar Surat Edaran (SE) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang, Nomor : KL.00.01/021/KMLG/LL/2021 terkait analisis curah hujan Januari 2021 dan prakiraan hujan Maret – Mei 2021 Provinsi Jawa Timur.

Dalam SE tersebut terdapat beberapa poin yang disampaikan yaitu sebagai berikut,
Pertama, pada Bulan Maret 2021 Wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki nilai curah hujan Menengah – Tinggi (rata-rata curah hujan 201-300 mm) dengan kemungkinan hujan intensitas Sedang – Tinggi di sebagian besar wilayah Kabupaten Bojonegoro.


Kedua, pada Bulan April 2021 Wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki nilai curah hujan Menengah (rata-rata curah hujan 201-300 mm), dengan kemungkinan hujan insentitas Sedang di sebagian besar wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Ketiga, sedangkan untuk Bulan Mei 2021 Wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki nilai curah hujan Rendah – Menengah (rata-rata hujan 101-150 mm) dengan kemungkinan hujan intensitas Rendah-Sedang di sebagian besar Wilayah Kabupaten Boojonegoro
sehubungan dengan kondisi curah hujan tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Eko Susanto mengimbau  pada Bulan Maret, April, Mei 2021 masyarakat pada daerah potensi bencana di Kabupaten Bojonegoro selalu bersiap dan waspada apabila terjadi curah hujan cukup deras dan terjadi lebih dari 2 jam yang dikhawatirkan terjadi bencana hidromitrologi. 

“Maka dari itu, kami menghimbau warga untuk melakukan upaya pencegahan akan meningkatnya potensi bencana longsor, angin kencang, banjir luapan sungai dan banjir bandang, dan petir,” ucapnya.

Selain itu, Eko menambahkan, untuk para camat, kepala OPD dan instansi terkait di Bojonegoro agar selalu siaga dan melakukan upaya pertolongan dan penanganan terhadap dampak bencana yanag terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

“Terutama di wilayah selatan Bojonegoro ditambah Kecamatan Balen, Sukosewu, Kalitidu, Malo, Kedewan dan Tambakrejo,” pungkasnya.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read