Gudang Gabah Di Ngimbang, Lamongan Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

moch akbar fitrianto

Gudang Gabah Di Ngimbang, Lamongan Terbakar, Kerugian Ratusan Juta
Bagikan

Berita Lamongan – Sebuah Gudang semi permanen yang biasanya digunakan untuk menyimpan dan mengeringkan gabah di Desa Kakatpenjalin, Kecamatan ngimbang, Lamongan terbakar, karena kebakaran tersebut kerugian mencapai Ratusan juta rupiah.

Kabid Damkar Lamongan, Amrih mengatakan peristiwa kebakaran diketahui sekitar pukul 07.35 WIB. Saat itu asap hitam telah membumbung tinggi dari dalam sebuah gudang.

Amrih menambahkan, bangunan gudang yang terbakar yakni seluas 18 X 12. Gudang ini diketahui milik Ontovia (36). Selama ini gudang tersebut dipakai untuk menyimpan gabah dan mesin pengering.

Baca Juga  Sejarah Sego Boran Lamongan, Yang Sudah Ada Sebelum Indonesia Merdeka

“Kami mendapat laporan kebakaran, sekira pukul 07.50 WIB. Saat itu, kepulan asap tebal menyelimuti mesin pengering gabah yang tengah dilumat api,” kata Amrih. Rabu (16/3/2022).

Untuk mendapat laporan, lanjut Amrih, pihaknya langsung menerjunkan 2 unit PMK. Menurutnya, api baru bisa dipadamkan pada pukul 10.15 WIB.

“Api berhasil dipadamkan pada pukul 10.15 WIB. Petugas juga melakukan pembasahan pada sejumlah titik, untuk memastikan api benar-benar padam,” ujarnya.

Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini. Hanya saja, pemilik pengering gabah harus menelan kerugian materiil yang cukup tinggi, yaitu diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

Baca Juga  Ketua DPRD Abdul Ghofur Bakal Calonkan Diri Sebagai Pemimpin Lamongan Di Pilkada Mendatang

“Kerugian yang ditanggung oleh pemilik cukup besar karena alat pengering yang berada dalam bangunan semi permanen ini habis terbakar beserta seluruh gabah yang berada di dalamnya,” ungkap Amrih.

“Tafsiran kerugian mencapai Rp 100 juta,” imbuh Amrih.

Sedangkan untuk penyebabnya, Amrih menduga api berasal dari korsleting listrik. Ia juga mengimbau masyarakat agar segera melaporkan jika menemui ada kebakaran.

“Kami meminta masyarakat untuk segera menghubungi kami ketika melihat kebakaran dan atau menjumpai hewan yang dianggap membahayakan,” tukas Amrih.(sumber:detik.com)

Bagikan

Also Read