Rupiah pagi ini menurun dipicu sentimen risk off di pasar

moch akbar fitrianto

Bagikan

Kabar Terbaru Tentang Rupiah pagi ini menurun dipicu sentimen risk off di pasar Yang Kami kutip dari berbagai sumber, Artikel ini telah mendapatkan editing dari tim kami Rakyatnesia. Semoga Berita Tentang Rupiah pagi ini menurun dipicu sentimen risk off di pasar bisa memberikan anda wawasan lebih luas.

Jakarta (Rakyatnesia) – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa menurun dipicu oleh sentimen risk off di pasar.

Rupiah pada Selasa pagi dibuka tergelincir 50 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp15.345 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.

“Sentimen di pasar juga cenderung risk off, dengan investor wait and see (menunggu dan mencermati) menjelang testimoni dua hari Ketua The Fed Powell di depan dewan,” kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi Rakyatnesia di Jakarta, Selasa.

Baca Juga  Alun Alun Ramai Sesak, Pada Anniversary Persela ke 57

Sentimen risk off menunjukkan investor menghindari atau melepas asset dan mata uang berisiko, sehingga rupiah akan dilepas investor.

Kesaksian Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed Jerome Powell di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3/2023) sebagian besar akan menentukan pergerakan pasar mata uang minggu ini, dengan laporan pekerjaan Februari yang akan dirilis pada Jumat (10/3/2023) juga sangat ditunggu.

Baca juga: Selasa hari ini Rupiah tergelincir jadi Rp15.345 per dolar AS

Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada dua pertemuan terakhirnya, tetapi data ekonomi yang tangguh sepanjang Februari memicu kekhawatiran bank sentral akan kembali menaikkan suku bunga besar-besaran.

Baca Juga  Sejarah Sego Boran Lamongan, Yang Sudah Ada Sebelum Indonesia Merdeka

Kenaikan suku bunga AS di masa depan juga kemungkinan akan bergantung pada apa yang diungkapkan oleh laporan penggajian Februari pada Jumat (10/3/2023), diikuti oleh laporan inflasi Februari yang akan dirilis minggu depan.

Selain itu, Lukman mengatakan potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi AS yang meningkat. Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun berada di 4,895 persen, sedangkan tenor 10 tahun berada di 3,968 persen.

Dari domestik, investor menantikan data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan naik sedikit.

Baca Juga  Ketua DPRD Abdul Ghofur Bakal Calonkan Diri Sebagai Pemimpin Lamongan Di Pilkada Mendatang

Lukman memproyeksikan rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp15.250 per dolar AS sampai dengan Rp15.350 per dolar AS.

Pada Senin (6/3) rupiah ditutup naik 16 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp15.295 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.311 per dolar AS.

Jangan lupa untuk membagikan artikel Rupiah pagi ini menurun dipicu sentimen risk off di pasar di jejaring sosial milik anda, agar kawan, saudara dan keluarga tidak ketinggal berita tersebut. (dikutip dari :: jatim.antaranews.com)

Bagikan

Also Read