Kementrian Lamongan Dapat Jatah 27.200 Dosis Vaksin Sapi Dari Kementrian Pertanian Dan Peternakan

Berita Lamongan – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Mendapatkan Jatah Vaksin Sapi untuk penyakit mulu dan kuku ata (PMK). Vaksin ini dikirimkan langsung kementrian pertanian melalui dinas pertanian Jawatimur dari Kementan.

Kementan mendistribusikan 1 juta dosis vaksin PMK tersebut ke Dinas Pertanian Jatim untuk mencegah PMK pada hewan ternak.

“Kita kemarin dapat kiriman sebanyak 27.200 dosis vaksin PMK,” kata Sekretaris Disnakeswan Lamongan, Rahendra PES, saat dikonfirmasi SURYA, Senin (11/3/2024).

Meski hari ini belum ditemukan wabah PMK di Lamongan, langkah antisipasi terus dilakukan, seperti pemberian vaksin PMK yang diberikan sebanyak tiga kali.

Baca juga : Antisipasi Banjir Di Babat, Lamongan, BPBD Pasang Doorlag Di Tangkis Bengawan

Vaksin pertama, menyusul empat sampai enam minggu setelah vaksin pertama, kemudian booster pada enam bulan kemudian setelah vaksin dua.

“Jadi terakhir itu vaksin booster. Dan diulang setiap enam bulan sekali,” katanya.

Lamongan dinilai sangat layak mendapatkan bantuan vaksin PKM, kerana populasi sapi yang cukup banyak.

Selain itu banyak warga Lamongan yang terus melakukan pembelian dari kabupaten tetangga, seperti dari Tuban dan itu masuknya rata-rata baru vaksin satu atau pertama.

“Itu yang harus di lakukan penambahan vaksin hingga lengkap 3 vaksin yang terakhir boster,” ungkapnya.

Disnakeswan melakukan langkah preventif dengan secara intens memberikan vaksin pada hewan peliharaan, sapi.

Kalau boleh diistilahkan melakukan langkah antisipasi agar penyakit PMK di Lamongan tidak sampai mewabah.

Sejak dini antisipasi karena sebulan ke depan, tepat Idul Fitri akan ada banyak kebutan daging sapi.

Setelah itu, tiga bulan kemudian disusul Idul Adha.

“Pemberian vaksin sekarang itu dimaksudkan juga untuk kepentingan kebutuhan daging sapi pada hari raya, selain harus menekan penyebaran PMK,” ungkap Rahendra.

Dalam vaksin itu juga disediakan dosis untuk penyakit Lumpy Skin Diseas (LSD).

Pelaksanaannya, pihak Disnakeswan Lamongan melibatkan puluhan tenaga, dari dokter hewan sampai mantri hewan.

Bagaimana cara masyarakat mendapatkan vaksin, Rahendra mengungkapkan, masyarakat bisa menghubungi perangkat desa setempat, puskeswan atau langsung ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan.

“Daftarkan ternak anda untuk mendapatkan vaksin PMK dan LSD, utamanya ternak yang baru beli, baru lahir atau yang mau dijual keluar,” ungkap Rahendra.

Diakui, populasi hewan ternak sapi di Lamongan cukup tinggi, saat ini mencapai 96 ribu ekor sapi.

Dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Sambeng.

“Untuk kebutuhan sapi potong dan kurban setiap Idul Kurban sejauh ini lebih dari cukup.” Rata-rata untuk korban sekitar 4000 ekor,” katanya.

Populasi sapi di Kecamatan Kembangbahu, Modo, Bluluk, Ngimbang dan Sukorame dan terbanyak di Kecamatan Sambeng.

Exit mobile version