Digosipkan Gulingkan Raja Salman, Berikut Fakta Pangeran Arab Saudi Ahmed bin Abdulaziz

moch akbar fitrianto

Bagikan

Kerajaan Arab saudi beberapa waktu lalu menggegerkan dunia dengan ditangkapnya kurang lebih 20 anggota kerajaan, Penangkapan ini diduga karena mereka ingin menggulingkan Raja Salman dan Sang Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.

Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al-Saud menjadi salah satu yang ditangkap tersebut. Adik Raja Salman ini ternyata pernah menjadi kandidat potensial untuk mewarisi takhta Kerajaan Arab Saudi. Selain tuduhan rencana kudeta, sebuah sumber juga menyebut ia ditangkap karena dianggap membangkang.

Fakta Tentang Ahmed Bin Abdulaziz

  1. Adik Raja Salman

Pangeran Ahmed merupakan yang paling bungsu dalam ‘Sudairi bersaudara’, sebutan untuk 7 putra Ibnu Saud dan Hassa al-Sudairi. Raja Salman merupakan kakak kandungnya.

Begitu sekolahnya selesai, ia melanjutkan belajar di Universitas Southern California (USC) dan meraih gelar sarjana seni dari Universitas Redlands, Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, pangeran satu ini dianugerahi gelar honoris causa dari Universitas Redlands.

adik raja salman
  1. Terjun ke pemerintahan

Setelah lulus, Pangeran Ahmed memilih berbisnis dengan menjadi kepala Perusahaan Gipsum Nasional pada 1969-1970. Ia pun mulai terjun ke pemerintahan pada 1971 saat diangkat sebagai wakil menteri Provinsi Makkah. Tak sampai di situ, kariernya menanjak dengan menjadi wakil gubernur Provinsi Makkah, wakil menteri dalam negeri, hingga didapuk sebagai menteri dalam negeri pada 2012 untuk menggantikan Pangeran Nayef bin Abdulaziz al-Saud yang meninggal.

Lama mengabdi sebagai wakil menteri dalam negeri, Pangeran Ahmed harus menangani berbagai provinsi, termasuk mengembangkan provinsi yang ditinggali minoritas Syiah. Bahkan, tugas ini diserahkan padanya setelah kerusuhan di provinsi tersebut pada 1979 untuk dilakukan pengamatan terkait efek Revolusi Iran dan pertikaian Syiah terhadap keamanan industri minyak. Pangeran Ahmed pun terang-terangan menyatakan pemerintah Arab Saudi mengabaikan wilayah itu dan mendiskriminasi warga Syiah. Namun, ia menjanjikan investasi besar-besaran dalam pengembangan infrastruktur ekonomi al-Ahsa, sistem pendidikan, dan sektor lainnya.

  1. Tersingkir sebagai pewaris takhta

Mantan penasihat pemerintahan Arab Saudi, Nawaf Obaid, pernah menyebut pada 2002 bahwa ada 3 anggota Bani Saud yang sangat populer. Mereka adalah Pangeran Ahmed, Putra Mahkota Abdullah, dan Gubernur Riyadh Pangeran Salman. Artinya, Pangeran Ahmed juga dipandang sebagai kandidat potensial untuk mewarisi takhta Kerajaan Arab Saudi. Namun, pada 5 November 2012 ia disingkirkan dengan tak diberikan jabatan pemerintahan sama sekali, kemudian Pangeran Muqrin dipilih sebagai wakil putra mahkota pada 27 Maret 2014.

  1. Kabur dari Arab Saudi

Pada 2017, Pangeran Ahmed merupakan salah satu dari 3 anggota Dewan Kesetiaan yang menentang Mohammed Bin Salman diangkat menjadi putra mahkota. Pangeran 77 tahun ini pun kabur ke London, Inggris, pada November 2017 sebelum terjadi penangkapan besar-besaran para bangsawan, pejabat tinggi, dan elite bisnis yang disebut upaya memerangi korupsi di kalangan eselon tinggi. Mereka dikurung berminggu-minggu di hotel mewah Ritz-Carlton.

Ia baru berani pulang ke Arab Saudi pada 2018 setelah mendapat jaminan keamanan dari pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. Adik Raja Salman itu memutuskan pulang untuk membantu kerajaan mengendalikan situasi menyusul skandal terbunuhnya jurnalis Jamal Khashoggi.

Bagikan

Also Read