Jalan Poros Kecamatan di Jumput, Sukosewu, Jadi ‘Langganan Banjir Bandang’

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Banjir bandang yang selalu menggenangi wilayah Desa Jumput Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, selalu terjadi jika hujan dalam intensitas tinggi. Yang paling parah, adalah banjir yang melintasi jalan DPU Balen-Sugihwaras. Dimana, banjir terparah terjadi di jalan poros kecamatan alias jalan kabupaten tepatnya di Desa Jumput, dengan ketinggian air hingga mencapai 50 centi meter hingga 1 (satu) meter. Kondisi tersebut, membuat jalan macet total hingga ber jam-jam.

Salah seorang warga Duyungan inisial PJ (35), mengatakan, jika banjir bandang yang menggenangi jalan poros kecamatan Balen – Sugihwaras tepatnya di Desa Jumput itu sering terjadi, termasuk banjir yang terjadi, Senin (20/02/2017) malam.

Dia mengeluhkan adanya banjir bandang yang melintasi jalan poros kecamatan itu. Sebab jika banjir itu datang, bisa mengganggu perjalanan warga yang hendak melintasi jalan jurusan Balen – Sugihwaras atau sebaliknya itu. Bahkan, banjir bisa membuat jalan macet dan tak sedikit kendaraan yang mogok jika nekad melintas saat terjadi banjir bandang tersebut.

“Mohon agar pihak Pemerintah Kabupaten Bojonegoro segera melakukan normalisasi saluran air dari Jumput ke Duyungan hingga Mayangkawis sehingga saluran air bisa lancar hingga ke wilayah Balen sehingga jalan poros kecamatan yang ada di Desa Jumput itu, tak banjir lagi,” keluhnya.

Sementara itu, Pj Kepala pelaksana (kalak) BPBD Bojonegoro saat dimintai komentarnya tentang banjir bandang yang sering terjadi di jalan poros kecamatan turut Desa Jumput mengatakan, banjir yang terjadi disitu disebabkan curah hujan yang cukup tinggi dalam bulan ini, adanya pendangkalan sungai dan terdapat infrastruktur pengendali banjir yaitu adanya pintu air check dam yang rusak pada jalur tersebut. Dimana, jika pintu air tidak rusak maka air bisa dibagi merata pada 2 (dua) jalur irigasi.

“Kami dari TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Bojonegoro telah mengkaji banjir yang sering terjadi di jalan poros kecamatan Balen-Sugihwaras tersebut. Dengan harapan, bisa dicarikan solusi agar banjir tak lagi terjadi di lokasi tersebut,” tegasnya.

Masih menurut Mas Andik – demikian Pj Kalak BPBD Bojonegoro, biasa disapa – pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk dengan Dinas Pengairan, Camat Sukosewu, Kepala desa Jumput, untuk mencari solusi terbaik, agar jalan poros kecamatan di Jumput itu tak lagi menjadi langganan banjir.

Ditambahkannya, khusus permasalahan infrastruktur pengendali banjir yaitu adanya pintu air check dam yang rusak pada jalur tersebut. Dimana, jika pintu air tidak rusak maka air bisa dibagi merata pada 2 (dua) jalur irigasi, agak sulit terlaksana hal itu terkait konflik kepentingan antar kelompok tani dan harus bijak dalam menyelesaikan. Karena di satu kelompok petani tidak ingin air berlebihan di area persawahannya sehingga air dilepas ke satu jalur. Akan tetapi, disisi lain mereka ingin kelebihan air dibagi merata sehingga banjir genangan bisa dirasakan bersama. **(Kis/Red).

Exit mobile version