Musim Tanam Pertama, Stok Pupuk Bersubsidi di Bojonegoro Tercukupi

moch akbar fitrianto

Bagikan

Diberitakan sebelumnya, bahwa alokasi pupuk bersubsidi di Jawa Timur pada 2020 berkurang atau mengalami penurunan signifikan, sehingga secara otomatis berdampak pada pengurangan pupuk di daerah, termasuk di Kabupaten Bojonegoro.

Namun, meskipun ada pengurangan alokasi pupuk bersubsidi, Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro mengaku bahwa hingga akhir Februari 2020, stok pupuk untuk kebutuhan petani Bojonegoro selama masa tanam pertama tahun 2020 masih tercukupi.
“Untuk kebutuhan pupuk di Kabupaten Bojonegoro selama masa tanam pertama tahun ini, stok pupuk yang ada masih mencukupi.” tutur Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth AP MM. Senin (10/02/2020)

Sebagaimana diketahui, bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bojonegoro pada 2020 ini yakni untuk Pupuk Urea sebanyak 33.524 ton, berkurang sekitar 48 persen atau sebanyak 31.001 ton, jika dibanding alokasi tahun 2019 sebanyak 64.525 ton; Pupuk SP-36 sebanyak 6.512 ton, berkurang sekitar 54,4 persen atau sebanyak 7.770 ton, jika dibanding alokasi tahun 2019 sebanyak 14.282 ton.

Baca Juga  Daftar Rumah Sakit Di Bojonegoro Dan Tipenya

Pupuk ZA sebanyak 8.500 ton, berkurang 62,7 persen atau sebanyak 14.290 ton, jika dibanding alokasi tahun 2019 sebanyak 22.790 ton; Pupuk NPK sebanyak 27.327 ton, berkurang 26,8 persen atau sebanyak 10.000 ton, jika dibanding alokasi tahun 2019 sebanyak 37.327 ton; dan Pupuk Organik sebanyak 7.824 ton, berkurang 80,8 persen atau sebanyak 32.855 ton, jika dibanding alokasi tahun 2019 sebanyak 40.679 ton
Menurut Helmy bahwa hingga akhir musim tanam pertama atau sampai akhir Januari 2020, bahwa dari alokasi yang diterima Pemkab Bojonegoro, untuk Pupuk Urea baru terserap 17,94 persen, Pupuk ZA baru terserap 25,73 persen, SP-36 baru terserap 39,01, NPK baru terserap 19,08 persen dan Pupuk Organik baru terserap 24,42 persen.

Baca Juga  Daftar Rumah Sakit Di Bojonegoro Dan Tipenya

“Untuk saat ini stok masih aman. Sampai akhir masa taman pertama, stok pupuk masih bisa tercukupi.” tutur Helmy.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani di Kabupaten Bojonegoro, akibat adanya pengurangna alokasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro telah meminta kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk dapat merevisi alokasi atau kuota pupuk bersubsidi tahun 2020, untuk Kabupaten Bojonegoro, yang alokasinya menurun lebih dari 53 persen dibandingkan alokasi tahun 2019.
“Kami sudah berupaya membuat surat untuk meminta tambahan alokasi pupuk ke pusat dan provinsi.Harapannya alokasi pupuk bersubsidi di Jatim tahun 2020 dapat ditambah, minimal sama dengan alokasi tahun 2019. Kita tunggu perkembangannya,” kata Helmy Elisabeth AP MM. (Yasir Red)

Bagikan

Also Read

Tags