Bengawan Solo di Cepu Longsor, Warga Takut Longsor Semakin Meluas

Sukisno

Bengawan Solo di Cepu Longsor, Warga Takut Longsor Semakin Meluas
Bagikan

BLORA- Warga RT 02/ RW 02 Desa Ngloram Kecamatan Cepu mulai ketakutan dan khawatir dengan kondisi Bengawan Solo yang melintas di desanya itu. Pasalnya, derasnya arus air Sungai Bengawan Solo yang melintasi pinggiran wilayah Kecamatan Cepu beberapa hari terakhir itu, menimbulkan potensi longsor pada tanggul. Para warga yang berada di perbatasan langsung dengan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, harus mewaspadai akan terjadinya longsor dan banjir.

Jupri salah satu warga setempat mengatakan derasnya arus air Bengawan Solo membuat was-was para warga mengingat jarak sungai dengan wilayah pemukiman penduduk sangat dekat. Jika longsor tidak segera ditangani, mereka takut rumahnya ikut amblas terbawa arus sungai.

“Kami merasa khawatir, kalau hujan turun lagi, warga takut longsornya semakin meluas,” kata Jupri warga setempat

Ia mengaku binggung jika nantinya longsor dan banjir hingga rumahnya sebab ia binggung harus mengungsi dimana lagi . Ia berharap agar dinas terkait segera melakukan tindakan darurat penanganan kebencanaan.

“Mau pindah juga binggung pindah kemana sebab tidak ada tempat tinggal lainnya. Jika tidak segera ditangani, kami takut longsor akan melebar mendekati pemukiman warga,” jumat (12/2/2016).

Hal yang sama juga diungkapkan Wiknarti warga RT 02/ RW 02 Desa Ngloram derasnya arus Bengawan Solo membuat ia dan warga lain was-was jika ada longsor dan banjir datang.

“Tiap malam, kami tidak bisa tidur. Setiap beberapa jam harus melihat kondisi pinggiran sungai bengawan solo itu, ” ungkapnya

Anton Moedji Komandan Satuan Tanggap Bencana (Satgana) dan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kecamatan Cepu menghimbau para warga tetap waspada. Ia juga menghimbau para warga membaut pemancang untuk mencegah terjadinya longsor susulan yang akan terjadi.

“Tanggul sepanjang kurang lebih 200 meter telah amblas tergerus arus Bengawan Solo, jika tidak segera ditangani kemungkinan bisa melebar mengingat arus sungai masih cukup besar.oleh karena itu kami juga menghimbau warga bisa membuat pemancang untuk mencegah terjadinya longsor susulan,” teragnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Blora Sri Rahayu melalui salah satu stafnya yang ikut memantau titik longsor, Agung Triyono menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan kondisi lapangan terkait adanya tanggul yang tergerus arus Bengawan Solo.

“Kami sudah mendata, dan akan dilaporkan ke atasan agar bisa segera dilakukan langkah-langkah penanggulangan. Jika memang warga menginginkan adanya pembangunan tanggul, maka hal tersebut baru bisa dilakukan disaat arus sungai surut. Jika masih tinggi seperti ini akan kesulitan membangun tanggul kembali,” jelasnya. **(Priyo)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar