Profil Connie Bakrie, Analis Militer Yang Disebut Ketua Tkn Minta Jabatan Wamenhan Atau Wamenlu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sosok Analis Militer dan Hubungan Internasional, Connie Rahakundini Bakrie menjadi sosok perhatian belakangan, sehabis dirinya disebut-sebut meminta jabatan wakil menteri mancanegara (wamenlu) atau wakil menteri pertahanan (wamenhan).
Info itu sendiri diungkap Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, dalam suatu konferensi pers Minggu (11/2/2024) kemarin.
Sebelumnya, kata Rosan, Connie meminta berjumpa dengannya untuk mengutarakan impian bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran.
Kisruh silang pertimbangan antara Connie dan Rosan berawal dari pernyataan sang pengamat militer yang menyebut Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto cuma akan menjabat selama 2 tahun dan akan digantikan oleh pasangannya cawapres Gibran Rakabuming apabila terpilih dalam Pilpres 2024.
Dalam video yang beredar di media sosial, Connie mengklaim hal itu disampaikan eksklusif Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani terhadap dirinya di saat hendak mengajak bergabung selaku tim sukses.
“Saya bilang apa dulu, saya mau tanya emang Pak Prabowo ini bakal jadi presiden berapa lama? Ini menyodorkan Pak Rosan loh, duta besar kita, mantan, di Amerika. ‘Jadi rencananya dua tahun. Tiga tahun selanjutnya dibarengi oleh Gibran’,” tutur Connie dalam video tersebut.
Rosan Roeslani lalu membantah pernyataan Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut Gibran didesain jadi presiden sehabis dua tahun menjabat.
Rosan mengakui ada konferensi dengan Connie pada November 2023. Namun, ia mengaku tak pernah menyodorkan hal tersebut.
“Pernyataan yang dua tahun itu bukan tiba dari saya, dia mengatakan, ‘ini bagaimana jikalau telah dua tahun, atau jikalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, sanggup saja Pak Prabowo diracun, sanggup lebih cepat, itu gimana?’ Dia bilang begitu,” kata Rosan di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, kemarin.
Kemudian, keluarlah pernyataan dari Rosan yang menyebut Connie Rahakundini Bakrie ingin jadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) atau Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
“Kebetulan Bu Connie bicara terhadap saya, bicara berdua, pada dasarnya ternyata dia ingin menjadi Wamenlu, permohonan beliau, atau Wamenhan. Tapi lebih ingin jadi Wamenlu.”
“Saya bilang ‘Bu itu bukan domain saya, namun jikalau ibu melakukan pekerjaan untuk Pak Prabowo mungkin ada opsi lain, silakan disampaikan ke beliau. Makara impian dari Ibu Connie yang disampaikan terhadap saya ingin jadi Wamenlu keinginannya atau jadi Wamenhan, namun keinginannya lebih ke wamenlu,” lanjut Rosan.
Connie sendiri menegaskan apa yang disampaikan dalam video tersebut menurut hasil diskusinya dengan Rosan.
Ia juga menepis ingin bergabung ke dalam TKN alasannya lebih menegaskan menjadi akademisi murni.
Berikut ini sosok Connie Rahakundini Bakrie
Connie Rahakundini Bakrie yaitu akademisi yang lahir pada 3 November 1964.
Selain dipahami selaku pengamat militer, perempuan berdarah Gorontalo itu juga dipahami selaku akademisi, penulis, hingga pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan.
Connie Bakrie sendiri cukup aktif di media lazim Instagram dengan nama connierahakundinibakrie
Connie ialah putri dari pasangan Bakrie Arbie dan Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata. Darah Gorontalonya berasal dari sang ayah, sedangkan ibunya berasal dari Tasikmalaya. Orang renta Connie ternyata bukan orang sembarangan.
Dr. Bakrie Arbie yaitu salah satu luar biasa ahli nuklir yang dimiliki Indonesia. Sedangkan sang ibu dipahami selaku penulis, luar biasa tarot, dan fotografer yang cukup dipandang.
Pendidikan Connie ternyata cukup mentereng. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di Universitas Indonesia.
Ia juga menuntut ilmu di APCSS Asia Pasific Centre for Security Studies, Hawaii – Fu Xi Kang war Academy, ROC – Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Birmingham University, UK.
Connie juga tercatat pernah berpartisipasi dalam proses Perumusan kebijakan di dewan perwakilan rakyat Komisi 1 dan DPRD, Kemenkopolhukam, Kemhan, Kemlu, Wantanas, Lemhanas, Wantipres dan Badan Intelijen Negara serta lainnya.
Connie dipahami selaku Analis Pertahanan, Militer dan Intelejen serta penulis dari dua Buku penting terkait Militer Indonesia dan Pertahanan Negara (Defending Indonesia, 2009 dan Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal Tentara Nasional Indonesia 2007).
Connie kerap menyodorkan paparan aliran di pertunjukan konferensi Internasional antara lain pada National Defense University (NDU), Washington D.C. Global Security Meeting di Bratislava, Slovakia, ASEM-EU Regional Security Architecture Meetings, Centre for Security Policy (CCSP), Switzerland.
Connie dimengerti juga selaku Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.
Ia menjadi salah satu dari 22 orang Future Leaders yang terpilih oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, USA, di Ideas Batch III.
Mundur dari Dewan Pakar Partai Nasdem
Connie Rahakundini Bakrie pernah menyatakan diri mundur dari jabatannya selaku Anggota Dewan Pakar Partai NasDem.
Keputusannya untuk mengundurkan diri bukan tanpa alasan, satu di antaranya karena dirinya menilai Partai NasDem menyediakan ketidaksesuaian ideologis.
Connie juga menyampaikan langkahnya untuk mundur tersebut menyusul langkah Siswono Yudo Husodo dan Eks Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito.
Hal itu diungkapnya melalui surat yang ditujukannya terhadap Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Dalam suratnya, Conie menerangkan dirinya menemukan ajuan bergabung menjadi anggota Dewan Pakar Partai Nasdem alasannya usul Surya Paloh.