Penjelasan Tkn Soal Prasangka Prabowo Subianto Korupsi Pembelian Mirage Qatar, Diberitakan Media Asing
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA– Calon Presiden atau Capres 02 Prabowo Subianto diterpa isu korupsi cuma beberapa hari menjelang pemungutan bunyi atau pencoblosan.
Isu korupsi terkait pembelian pesawat tempur Mirage dari Qatar itu diungkap oleh media gila META NEX yang kemudian dikutip situs agregator MSN.com.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pribadi membantah isu Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan, korupsi pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.
TKN menyebut bahwa keterangan ini selaku kabar bohong dan fitnah terhadap Prabowo.
Juru bicara TKN yang juga juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa planning pembelian 12 unit Mirage tahun kemudian tak terlaksana lantaran kekurangan fiskal.
Selama Kampanye Pilpres 2024 Awal Januari lalu, Dahnil pernah menyampaikan bahwa pembelian pesawat itu ditunda.
Namun, kali ini, ia bilang dibatalkan. Pada intinya, ujar dia, tak ada kesepakatan yang berlaku efektif maupun transaksi apa pun terkait Mirage dari Qatar.
“Sementara kami batalkan,” kata Dahnil dalam jumpa pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
Kabar prasangka korupsi beredar di media sosial
Adapun kabar ini ditulis di laman META NEX dengan judul “Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation” yang dikutip melalui situs agregator keterangan MSN.com.
Per malam ini, situs itu sudah tak sanggup diakses.
Dalam dokumen yang tersebar, disebutkan bahwa forum antikorupsi Uni Eropa The Group of States against Corruption (GRECO) tengah menilik kendala prasangka korupsi terkait pembelian mempunyai permasalahan 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar.
Pembelian ini dijembatani oleh perusahaan asal Ceko selaku pihak ketiga.
Di dalam dokumen itu, GRECO disebut mengajukan tuntutan langkah-langkah terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Dokumen itu menyebutkan, terdapat prasangka yang perlu diinvestigasi, bersumber dari dokumen whistleblower dari Parlemen Eropa, bahwa jutaan dolar AS hasil pembelian jet bau tanah itu mengalir terhadap Prabowo selaku Menteri Pertahanan.
Investigasi itu, menurut dokumen yang sama, berkonsentrasi pada prasangka korupsi yang lain di dalam Kementerian Pertahanan, tergolong penunjukan lelang dan perusahaan cangkang yang diklaim terhubung dengan orang-orang yang berhubungan pribadi dengan Prabowo.
Dokumen itu juga menyinggung bahwa Prabowo merupakan kandidat yang sedang memerlukan bantuan dana untuk berkampanye dalam Pilpres 2024 dan kemungkinan pilpres berjalan dua putaran.
Dokumen itu menyampaikan, jikalau menang pilpres, Prabowo akan menegaskan akad soal pesawat tempur Qatar ini selaku quid pro quo atau semacam tukar guling.
“Hal ini potensial menjadi krisis dan memalukan sehingga berpengaruh terhadap kepentingan kita,” tulis dokumen itu.
Ketua TKN klaim hubungi banyak pihak Sementara itu, Ketua TKN Rosan Roeslani mengeklaim bahwa dirinya sudah mengonfirmasi pribadi kabar itu terhadap sejumlah pihak yang menurut beliau berhubungan dengan dokumen tuntutan yang diklaim berasal dari GRECO.
“Pertama, yang saya telepon itu pertama kali merupakan ambassador Sung Kim, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia yang gres saja kembali ke (Washington) DC,” kata Rosan dalam potensi yang sama.
“Dan beliau menyatakan, sehabis beliau cek ke anak buahnya bahwa tidak ada yang masuk ke Indonesia. Itu yang pertama,” ia menambahkan.
Kedua, Rosan mengaku menelepon Daniel Kritenbrink, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik.
“Yang ketiga, saya juga meminta pinjaman dari embassy Indonesia kita di Amerika dan menelepon yang namanya Keith Devereaux. Itu yang bertanggung jawab di Indonesian desk, yang bertugas di Department of State (Kementerian Luar Negeri),” terperinci dia.
“Dan beliau me-reply, sehabis dilaksanakan pengecekan, menyerupai yang disampaikan, tidak pernah ada. Kaprikornus tiga orang yang kami hubungi untuk memastikan,” ucap Rosan.
Dahnil Anzar mengeklaim, TKN mengenali persis bahwa kabar itu hoaks dan mereka tahu persis dalang di balik kabar bohong ini.
“Dalam beberapa kasus, data-data atau penulisan-penulisan hoaks punya karakteristik yang sama. Tim kami sudah punya penelitian tersebut dan pelakunya sama dengan hoaks yang selama ini sengaja disampaikan terkait informasi-informasi di luar negeri,” kata dia.
“Ada indikasi (mengarah terhadap seseorang). Jelas kami tahu persis siapa yang menjalankan ini, makanya kami akan kumpulkan bukti yang cukup, gres kami proses secara hukum,” tambah Dahnil.
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Habiburokhman mengaitkan suasana ini dengan elektabilitas para pasangan kandidat beberapa hari jelang pemungutan bunyi Pilpres 2024 pada 14 Februari nanti.
“Jangan lantaran sudah panik, umpamanya sudah susah berkompetisi, kemudian menggunakan cara-cara fitnah dan hoaks untuk mendegradasi kompetitor,” ujar Habiburokhman dalam potensi yang sama.
Pembelian Mirage 2000-5 Ditunda
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menentukan untuk menangguhkan pembelian 12 unit jet tempur Dassault Mirage 2000-5 dari Qatar.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Dahnil Anzar mengatakan, penundaan itu dilaksanakan lantaran kekurangan fiskal.
“Karena ada kekurangan fiskal, maka planning pembelian pesawat Mirage 2000-5 tersebut ditunda,” kata Dahnil dalam keterangannya, Kamis (4/1/2023).
Pembeliaan 12 unit Mirage 2000-5 dari Angkatan Udara Qatar itu awalnya untuk menutup gap kesiapan tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang disebabkan banyaknya pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia AU habis masa pakainya.
Selain itu, sejumlah pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia AU juga sedang dimodernisasi.
Alhasil, dengan dibatalkannya pembelian Mirage 2000-5, Dahnil menyampaikan bahwa pemerintah akan menjalankan pembaruan teknologi atau retrofit terhadap pesawat-pesawat tempur usang Tentara Nasional Indonesia AU.
“Untuk mengisi kekosongan pertahanan udara selama masa menunggu, maka dipastikan menjalankan retrofit terhadap pesawat-pesawat tempur usang kita, dan ini jalan simpulan dan opsi terbaik yang tersedia ketika ini,” kata Dahnil.
Padahal, sebelumnya, Kemenhan RI sudah meneken kesepakatan pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.
Pengadaan pesawat Mirage beserta dukungannya itu dilaksanakan menurut surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tanggal 17 Mei 2023 wacana Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022.
Berdasarkan dokumen yang diterima Kompas.com, pengadaan tersebut dituangkan dalam kesepakatan perdagangan nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kesepakatan sebesar 733.000.000 euro dengan penyedia Excalibur International dari Republik Ceko.
Transisi ke Rafale Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pernah mengungkapkan argumentasi lain, pemerintah berbelanja jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar, yaitu untuk membiasakan para pilot Tentara Nasional Indonesia AU dengan teknologi Perancis.
“Jadi itu (Mirage 2000-5) kita pakai, satu untuk kekuatan deterrence (daya gentar), untuk interim, sekaligus untuk membiasakan penerbang-penerbang kita dengan teknologi Perancis,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 6 Juli 2023.
Lagi pula, kata Prabowo, Mirage 2000-5 yang dibeli Indonesia masih mempunyai usia pakai panjang.
“Ya kira-kira 15 tahun lagi, lantaran gres dipakai kurang lebih 30 persen flying hours-nya,” ucap Menhan.
Prabowo mengatakan, Indonesia perlu berbelanja pesawat tempur Mirage 2000-5 lantaran pesawat tempur Rafale gres akan datang pada 2026.
Diketahui, Mirage 2000-5 dan Rafale berasal dari pabrikan yang sama, Dassault Aviation.
“Nah itu lah tujuannya kita mencari pesawat fighter interim yang sanggup secepatnya kita gunakan. Tentunya pesawat Mirage 2000-5 memang tidak sama kedahsyatan dan modernnya dengan Rafale. Ini Rafale kan teknologi terakhir, tetapi lantaran sama-sama produksi Dassault,” ucap Prabowo.
Namun, analis militer dan pertahanan dari Semar Sentinel, Alman Helvas Ali mempunyai persepsi berbeda.
Ia menyebut, teknologi pesawat tempur Mirage 2000-5 tidak sesuai dijadikan transisi menuju Rafale.
Alman mengatakan, dilihat dari segi generasi dan teknologi, tidak ada kesamaan antara kedua jet tempur tersebut.
“Mirage 2000-5 merupakan pesawat tempur generasi 4. Sementara Rafale merupakan pesawat tempur generasi 4.5. Tidak ada technology similarity antar kedua pesawat,” kata Alman terhadap Kompas.com, 23 Juni 2023.
Alman mengatakan, teknologi avionik Mirage 2000-5 merupakan teknologi 1990-an, sedangkan teknologi avionik Rafale merupakan teknologi 2000-an.
“Selain teknologi avionik, juga beda teknologi radar,” ucap Alman.
Perencanaan Tak Cermat
Sementara itu, pengamat militer dan pertahanan dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai, keputusan pemerintah menangguhkan pembelian Mirage 2000-5 memamerkan ketidakcermatan dalam penyusunan rencana kesibukan pemutakhiran alat utama metode persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia AU.
“Pembatalan ini bagi saya menyediakan adanya ketidakcermatan dalam penyusunan rencana proses pengadaan atau akuisisi alutsista kita,” kata Anton dalam kesibukan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, pada Kamis (4/1/2024).
Menurut Anton, mestinya ketika pemerintah sudah memperhitungkan seluruh faktor baik dari keperluan pengguna (TNI AU), administrasi risiko, serta kesiapan anggaran.
“Namanya dokumen penyusunan rencana itu mesti sudah memitigasi. Kita itu ada namanya faktor GRC: Governance, risk, and compliance. Kaprikornus dalam penyusunan rencana kita mesti menyanggupi tiga ini,” ujar Anton.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul “Penundaan Pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5, Dinilai Bentuk dari Ketidakcermatan Perencanaan” dan “TKN Bantah Dugaan Prabowo Korupsi Pembelian Pesawat Tempur Qatar”