Daftar Kampus Yang Diminta ‘Tim Operasi’ Puji Kinerja Jokowi, 2 Universitas Di Semarang Ini Menolak
Daftar Isi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kurang dari seminggu jelang pencoblosan, suhu politik di Tanah Air semakin memanas.
Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud Md, mengaku mendapat laporan adanya operasi untuk menekan sejumlah rektor kampus guna meredam petisi akademisi yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Menurut Mahfud, sejumlah rektor diminta untuk bikin testimoni dan memberi kebanggaan soal pemerintahan Jokowi yang berlangsung dengan baik.
Pernyataan Mahfud kemudian dikonfirmasi lewat akreditasi sejumlah rektor terkait hal tersebut.
Berikut daftar kampus yang disangka diminta “tim operasi senyap” untuk memuji kinerja pemerintahan Jokowi.
1. Universitas Negeri Sultan Agung (Unissula)
Rektor Universitas Negeri Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gunarto, mengaku mendapat seruan untuk tidak mengikuti perguruan tinggi yang lain yang mengkritik dan bikin pernyataan perilaku soal kemunduran demokrasi selama pemerintahan Presiden Jokowi.
Gunarto mengungkapkan, dirinya dihadiri oleh seorang mantan rektor suatu perguruan tinggi di Jawa Tengah yang memintanya tidak ikut bikin seruan atau petisi seumpama sivitas akademika kampus lainnya.
Dia menyebutkan, “tim operasi perguruan tinggi” meminta membendung kritik terhadap Jokowi menjelang hari pencoblosan 14 Februari.
Namun, Gunarto menolak seruan itu.
“Hari ini saya dihadiri oleh tim operasi perguruan tinggi, diminta untuk tidak bikin petisi (kritik) nepotisme Pak Lurah di Pilpres 2024. Tapi, saya tidak mau,” kata Gunarto lewat WhatsApp, Rabu (7/2/2024).
Pihaknya tidak bersedia mengungkap identitas orang tersebut karena sosok dari tim operasi itu ialah mitra lamanya.
“Bukan (aparat), namun serpihan tim,” ujar dia.
Unissula pada Kamis (8/2/2024) akan mengumpulkan kekuatan untuk menggelar seruan atau petisi selaku kritik terhadap kemunduran demokrasi yang memburuk belakangan ini.
“Unissula akan menyodorkan petisi kedaluwarsa busuk nepotisme di Pemilu 2024,” ujar Gunarto.
2. Universitas Nasrani Soegijapranata (Unika) Semarang
Rektor Universitas Nasrani Soegijapranata (Unika) Semarang Ferdinandus Hindarto diminta petugas kepolisian untuk bikin video kebanggaan untuk pemerintahan Jokowi.
Namun, Hindarto menolak seruan dan pihaknya menegaskan menyatakan kritik karena perilaku Jokowi dinilai melalui batas prinsip demokrasi.
“Itu saja menurut saya levelnya sudah tanda petik teman-teman di banyak kampus sudah menyaksikan ini ‘sudah melalui batas’ apabila untuk ukuran yang paling tinggi. Kami meminta presiden dan segenap jajarannya untuk bertindak sesuai porsi, prinsip-prinsip demokrasi dan konstitusi itu saja,” kata Hindarto, ketika dijumpai di kampusnya, Selasa (6/2/2024).
Dia menjelaskan, kemunduran itu terlihat mulai dari pelanggaran batas usia cawapres yang dipastikan Mahkamah Konstitusi, penyataan presiden yang menyebut boleh berpihak, penggelontoran bansos secara masif, hingga hadirnya perayaan bagi Ketua KPU dari DKKP.
3. Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen
Di tengah gelombang kritik terhadap Presiden Jokowi, deklarasi tandingan yang berisi kebanggaan terhadap pemerintahan Jokowi pun muncul.
Satu di antaranya tiba dari Rektor Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen, Dr H Imam Satibi M.Pdi.
Ia mengingatkan mudah-mudahan semua komponen penduduk mempertahankan marwah pemilu. Oleh sebab itu, baik pemilu maupun pihak penyelenggara mesti disokong sehingga pemilu berlangsung dengan hening dan jujur.
“Untuk itu pemilu ini mesti sama-sama kita dukung bagaimana penyelenggara pemilu sanggup menyelenggarakan pemilu secara damai,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan mudah-mudahan civitas akademika tidak gampang menjalankan pernyataan-pernyataan politik dengan mengatasnamakan kampus yang bekerjsama yakni serpihan dari narasi politik.
“Kemudian yang kedua, saya menghargai apresiasi Bapak Presiden beserta penyelenggara pemilu yang sudah sedemikian rupa untuk menyelenggarakan pemilu ini secara baik secara berkualitas. Sehingga menurut saya bahwa kita seluruhnya mesti mempertahankan jangan hingga kita gampang menjalankan pernyataan-pernyataan politik dengan mengatasnamakan kampus, mengatasnamakan komunitas tertentu yang sebenarnya itu yakni serpihan dari narasi politik,” imbuhnya.
4. Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen
Rektor IAINU Kebumen Benny Kurniawan juga ikut mengucapkan terimakasih terhadap pemerintah yang sudah merencanakan acara Pemilu 2024 dengan baik selaku pesta demokrasi yang jujur dan adil serta bisa bikin pemimpin bangsa yang dapat melanjutkan pembangunan menuju Indonesia Emas.
“Secara khusus terhadap Presiden Jokowi kami mengucapkan terimakasih sebab sudah banyak sekali memamerkan pemberian terhadap pembangunan dalam organisasi Nahdhatul Ulama (NU),” katanya.
Pada peluang ini Benny juga meminta terhadap segenap civitas akademika NU Kebumen, sama-sama mengsukseskan Pemilu 2024, gunakanlah hak pilih secara dewasa.
5. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jebul Suroso memuji kinerja Jokowi.
Khususnya, kata dia, dalam mengatasi Covid-19, infrastruktur, dan pengadaan riset untuk perguruan tinggi.
“Saya mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi pada beberapa aspek, salah satunya penanganan Covid-19 yang sudah berhasil, kemudian infrastruktur yang turut saya rasakan di Jawa.”
Suroso bikin video berisi apresiasi terhadap pemerintahan Jokowi. Dia juga berharap mudah-mudahan Indonesia bisa mendapat pemimpin yang dapat melanjutkan kinerja Jokowi pada Pemilu 2024.
Dia juga menyatakan UMP mempunyai sudut pandang yang berlawanan dari akademisi kampus lain terkait kinerja Jokowi.
“Saya menghormati saran mereka, namun yang saya lihat dan saya rasakan, kinerja Jokowi sudah bagus,” katanya.
6. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof Akhmad Sodiq memamerkan apresiasi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebab banyak berjasa bagi bangsa.
Dia menyampaikan bangsa Indonesia bisa maju dan dipahami hingga ke kancah internasional tak lepas dari kiprah Jokowi.
“Presiden Joko Widodo yakni seorang negarawan yang banyak berjasa bagi Negara Republik Indonesia. Di bawah kepemimpinan beliau, bangsa Indonesia bisa menjalankan lompatan pertumbuhan di banyak sekali bidang khususnya pembangunan infrastruktur dan mempertahankan stabilitas ekonomi.”
“Presiden juga berhasil memimpin Indonesia melalui masa-masa sukar periode pandemi COVID-19 dan sudah bisa memajukan reputasi Indonesia di mata internasional, tergolong pada lembaga G20 dan keketuaan ASEAN, serta menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Akhmad.
Bagaimana tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi?
Pertengahan Januari lalu, Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di bulan Januari, tren kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi meningkat menjadi 79,3 persen.
Survei yang dilaksanakan usai debat ketiga pilpres yakni periode 10-16 Januari 2024. Survei melibatkan 1.200 orang dari seluruh provinsi Indonesia.
Peneliti Utama Indikator Hendro Prasetyo menyampaikan dari total 1.200 responden tersebut sebanyak 16,3% menyatakan sungguh puas sementara cukup puas 62,5%.
“16,3% menyampaikan sungguh puas, 62,5% merasa cukup puas, apabila digabungkan 79,3%. Sedangkan yang merasa kurang puas ada 17,2% dan tidak puas sama sekali 2,4%, mereka yang tidak jawab sedikit sekali yakni 1,1%,” kata Hendro, Sabtu (20/1/2024).
Sementara Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei modern soal tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meraih 80,8 persen.
Persentase kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi terus mengalami kenaikan, yakni 78,6 persen pada permulaan November 2023.
Kemudian 79,1 persen pada tamat November 2023, 82,2% pada permulaan Desember 2023, 78,2 persen pada tamat Desember 2023, 81,9 persen pada permulaan Januari 2024, dan 80,8 persen di tamat Januari 2024.