Viral Foto Lelaki Palestina Terluka Ditelanjangi Di Depan Serdadu Israel, Picu Kecaman, As: Meresahkan
TRIBUNNEWS.COM – Belakangan ini di media lazim booming suatu foto yang memamerkan seorang warga Palestina diikat tangannya.
Dia berada dalam kondisi telanjang dan terluka. Dalam pada itu, di depannya terdapat seorang serdadu Israel berseragam lengkap dan tengah berdiri.
Foto itu menimbulkan kecaman dan keprihatinan atas kejahatan serdadu Israel kepada warga Palestina di Jalur Gaza.
Dilaporkan bahwa foto tersebut diunggah oleh Yosee Gamzoo, seorang serdadu yang berada dalam foto.
Namun, foto itu sudah dihapus dan akun Gamzoo di media lazim sudah ditutup.
Dalam foto itu terlihat ada seorang lelaki Palestina yang hampir ditelanjangi sepenunya. Dia cuma mengenakan celana dalam.
Tampak ada darah pada kakinya. Pria itu memandang serdadu Israel, seolah menantangnya. Adapun tangan serdadu itu terlihat terkena darah.
Foto lain yang diunggah di media lazim X oleh jurnalis berjulukan Younis Tirawi memamerkan lelaki itu dibawa ke jalan oleh sekelopok tentara. Dalam foto itu lelaki tersebut terlihat sudah ditelanjangi.
Tirawi menyampaikan lelaki itu berjulukan Hamza dan berasal dari Shujaiyah, Kota Gaza Timur. Hal itu diketahuinya melalui narasumber setempat.
Menurut Tirawai, anggota keluarga lelaki itu dibunuh oleh serdadu Israel.
“Sebelum ia ditangkap dalam rekaman di atas, militer Israel membunuh ayahnya, kerabat lelaki istrinya, dan dua keponakannya (bayi dan balita berusia 2 tahun),” ujar Tirawi dikutip dari Palestine Chronicle.
Warganet mengecam foto itu dan menyamakannya dengan kejahatan kepada para tahanan di penjara Guantanamo dan Abu Graib.
Mendokumentasikan kejahatan
Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Vedant Patel menyikapi foto itu di saat diminta buka suara.
Dia menyampaikan foto itu “sangat meresahkan”. Namun, ia mengaku tidak punya isu yang berhubungan dengan suasana sekitar peristiwa itu.
Dia menyampaikan militer Israel mesti “berbicara wacana suasana spesifik itu”. Kemudian, ia menyebut aturan kemanusiaan mesti dihormati.
Sebelumnya, serdadu Israel mengunggah foto sejumlah warga Palestina yang ditutup matanya dan diikat tangannya.
Mereka ditelanjangi sampai cuma mengenakan busana dalam dan lalu dibawa dengan truk ke lokasi yang tidak diketahui.
Di samping itu, serdadu Israel juga mengunggah foto dan video yang memamerkan langkah-langkah mereka di Gaza. Tindakan itu tergolong meledakkan bangunan dan memperabukan rumah.
Di aplikasi Telegram terdapat saluran yang disebut “72 Virgins – Uncensored” yang dilaporkan digunakan untuk mendokumentasikan acara serdadu Israel.
Kepada media Israel berjulukan Haaretz, militer Israel pekan ini mengonfirmasi bahwa satuan “Perang Psikologis IDF (Pasukan Pertahan Israel)” mengoperasikan saluran tak berizin itu.
Adapun pada hari Selasa, (6/2/2024), forum HAM berjulukan Euro-Med mengeluarkan pernyataan yang isinya menyinari kesaksian wacana penyiksaan kepada warga Palestina yang gres saja dibebaskan.
Euro-Med menyebutkan beberapa tindak kejahatan, tergolong penelanjangan, pelecehan seksual, dan bahaya penyiksaan seksual.
Lembaga itu meminta penduduk dunia untuk bertindak guna menyelesaikan banyak sekali pelanggaran itu.
“Pasukan Israel secara paksa menetralisir tahanan Palestina dan menyebabkan mereka target kekerasan brutal dan bahkan penyiksaan parah dari sejak permulaan penahanan mereka sampai di saat pembebeasan,” demikian pernyataan Euro-Med.
Euro-Med juga menyinari kurangnya data akurat wacana jumlah warga Palestina yang ditahan di Gaza.
Menurut forum itu, Israel mengklaim ada 2.300 tahanan di daerah yang tengah dibombardir.
“Namun, anggapan yang menurut kesaksian mereka yang dibebaskan menyampaikan bahwa jumlah serentak para tahanan jauh lebih besar,” kata Euro-Med.
(Tribunnews/Febri)
