Di Istighosah dan Tabligh Akbar Jelang Pemilu 2019, Bupati Bojonegoro Berharap Agar Masyarakat Antisipasi Perpecahan

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Polres Bojonegoro bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan Kodim 0813 Bojonegoro, gelar Istighosah Tabligh Akbar, yang digelar di Jalan Mas Tumapel, depan Kantor Pemkab Bojonegoro, Jawa timur, Jum’at (1/2/2019) malam.

Istighosah Tabligh akbar dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Bojonegoro itu, dihadiri Perwakilan dari Polda Jatim, Forpimda, H. Ali Dufa suami Bupati Bojonegoro, Kepala OPD dan Camat, Pejabat Utama (PJU) Polres beserta Kapolsek dan Danramil Se-Kodim 0813 Bojonegoro, undangan dan masyarakat Bojonegoro.

Dalam kata sambutanya, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah mengatakan, kegiatan istighoh dan tabligh akbar ini bertujuan untukmembangun sinergitas antara Polres Boonegoro, Pemkab Boonegoro dan Kodim 0813 Boonegoro, untuk menjaga situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.

Masih menurut Bu Anna – demikian, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah,akrab disapa – bahwa, ada yang berbeda Pikada 2018 dengan Pemilu 2019 ini, sebab, dalam Pilkada hanya kepentingan memilih Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro. Namun, untuk Pemilu 2019 ini ada Pemilhan Presiden (Pilpres) dan pemilihan Legislatif (Pileg).

“Pemilu 2019 yang bakal digelar tanggal 17 April 2019 mendatang, memiliki momentum politik tingkat nasional hingga di tingkat kabupaten. Kondisi ini, pasti akan menjadikan perbedaan kepentingan beberapa pihak demi memenangkan calon dari kubu masing-masing,” ungkap Bu Anna.

Masih menurut Bu Anna, imbasnya, dengan adanya perbedaan pilihan itu akan dapat memicuadanya perpecahan antara pendukung paslon presiden yang satu dengan paslon satunya lagi. Juga ada perpecahan antara pendukung caleg yang satu dengan caleg lainnya.

“Yang menjadi embrio perpecahan itu, biasa diawali dari media sosial (medsos) dengan membuat tulisan yang bernada provokasi dan mengarah ke ujaran kebencian, hingga banyak yang berujung dengan urusan hukum karena melanggar UU ITE,” ungkap Bupati wanita pertama di Bumi Angling Dharma itu.

Ditambahkan, melalui istighosah dan tabligh akbar ini, pihaknya mengajak kepada
masyarakat Bojonegoro untuk melewati tantangan – tantangan kebangsaan ini, dengan sangat baik sehingga tidak ada pertikaian, pertengkaran yang hanya disebabkan oleh salah informasi maupun karena perbedaan kepentingan jelang Pemilu 2019 ini.

Menurut Bu Anna, ada beberapa hal yang perlu dipahami masyarakat agar selalu guyub rukun dan kondusif jelang Pemilu 2019 mendatang.
“Yang pertama, jangan mudah menyebar berita sebelum jelas kebenaranya. karena era yang serba digital ini diakui atau tidak akan muncul banyaknya informasi Hoax atau berita bohong yang menyebar begitu cepat, padahal secara aktualitasnya masih perlu dipertanyakan kebenaranya,” ujarnya.

Lanjut Bu Anna, sehingga masyarakat harus selalu mengedepankan tabayyun atau klarifikasi kepada yang bersangkutan atau pihak terkait setiap kali menerima informasi. sebab, tahun Pemilu ini ada banyak berita Hoax yang memerlukan klarifikasi agar dapat di cek benar tidaknya berita yang kita terima tersebut.

“Menghadapi persoalan tersebut, hendaknya masyarakat dan seluruh elemen haris bersinergi untuk menangkal berita hoax tersebut dengan cara menguatkan ideologi kebangsaan kita,” tegas wanita yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Diakhir sambutanya, Bupati berharapa agar masyarakatnya bisa memfilter atau menyaring informasi yang diterima dari aspek landasan berfikir dan selalu bersinergi dengan semua pihak. Sebab, jika pemahaman ideologi pancasila sudah tertanam baik, maka masyarat Bojonegoro ini tidak mungkin terjebak pada sesuatu yang mengarah pada pemecah persatuan.

“Kami berkeyakinan bahwa masyarakat di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini, akan dapat melewati masa pemilu 2019 dengan aman, damai dan sejuk,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk melupakan hiruk pikuk masalah yang ada dan mengajak masyarakat Bojonegoro untuk menguatkan tali silaturahmi, mendoakan bangsa, menjalin kerukunan sehingga dijauhkan dari potensi perpecahan di tahun pemilu ini.

“Kami berharap di awali dari Kabupaten Bojonegoro ini, proses menjelang Pemilihan Umum akan berjalan aman, damai dan sejuk,” kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si, Jum’at (1/2/2019) malam.

Acara dilanjutkan dengan siraman kalbu berupa ceramah agama islam yang disampaikan KH Anwar Zahid Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Assafi’iyah Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar