Polisi Berlakukan Rekayasa Kemudian Lintas Imbas Adanya Agresi Demo Apdesi Di Depan Gedung Dpr


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak kepolisian memberlakukan rekayasa kemudian lintas pengaruh adanya agresi unjuk rasa yang dijalankan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di depan Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Karosekali mengatakan, pengalihan arus dijalankan dari kolong Flyover Ladokgi, Senayan.

“Dilakukan pengalihan di bawah Layang Ladogi. Arus kemudian lintas dari arah Semanggi arteri menuju Slipi dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda,” kata Karosekali di saat dikonfirmasi, Rabu

Selain itu, Karosekali menjelaskan, pihaknya juga mengerjakan penutupan Exit Tol Senayan biar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

“Betul, dialihkan ke keluaran (exit tol) berikutnya,” ucap dia.

Dalam agresi ini, pihak kepolisian juga merencanakan pengawalan dengan menurunkan ribuan personel.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo mengungkapkan nantinya ada ribuan personel yang dikerahkan untuk menemani jalannya unjuk rasa.

“Dalam pengawalan ini kami melibatkan sejumlah 2.304 personel adonan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, Tentara Nasional Indonesia dan instansi terkait,” kata Susatyo dalam keterangannya, Rabu.

Susatyo menyebut ribuan personel tersebut akan disebar terutama di sekeliling lokasi unjuk rasa.

Ia mengaku pihaknya sudah mengantisipasi sejumlah langkah-langkah anarkis yang kemungkinan akan terjadi.

“Kami juga mengantisipasi jangan hingga nanti massa masuk dan menutup jalan tol yang berada di depan Gedung DPR. Pemadam Kebakaran sudah kami siapkan untuk mengantisipasi jika nanti massa mengerjakan agresi bakar ban,” ungkapnya.

Di segi lain, rekayasa kemudian lintas terkait agresi unjuk rasa tersebut masih bersifat situasional tergantung suasana dan keadaan di lokasi.

“Bila nanti di depan dewan perwakilan rakyat massanya lumayan banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami laksanakan penyekatan di Pulau Dua,” terang Susatyo.

Lebih lanjut, Susatyo mengimbau terhadap seluruh personel yang mengerjakan pengawalan untuk bersikap persuasif, tidak mudah terprovokasi, dan humanis.

“Kami menghimbau terhadap para korlap dan penerima agresi untuk mengerjakan agresi dengan santun, tidak anarkis, mempertahankan keselamatan dan ketertiban, sehingga acara agresi nanti sanggup berlangsung dengan kondusif dan tertib, sesuai dengan cita-cita kita semua,” pungkasnya.

Exit mobile version