Siapa Bilang Rasulullah Tak Pernah Bermuka Masam? Huruf Arab Dan Latin

makezine


Rasulullah SAW adalah manusia pilihan, teladannya sungguh luar biasa. Meski begitu, Rasulullah SAW tetaplah manusia. Meski terpuji, beliau tak layak dikultuskan. Rasulullah memang seorang nabi yang mendapat wahyu, namun sisi kemanusiaan beliau tetap ada, sehingga terkadang Rasulullah SAW itu sedih, gembira, marah, tertawa bahkan bercanda. Ya, berlaku layaknya seorang manusia.

Rasulullah SAW itu memang murah senyum, namun beliau juga pernah bermuka masam. Bermuka masam? Iya, ketika seorang buta, Abdullah bin Ummi Maktum r.a, mendatanginya untuk masuk Islam dan diajarkan hal-hal yang terkait dengan agama. Lalu ditegur Allah SWT.

Perilaku yang sedikit tak etis itu cukup manusiawi bila dilakukan oleh seorang Muhammad SAW, apalagi ketika itu sedang disibukkan dengan mengurusi Quraisy.

Abdullah bin Ummi Maktum sendiri sebenarnya tak sampai diusir saat itu, hanya saja Rasululah SAW menampakkan wajah masam yang agak kurang sedap dipandang mata.

Akan tetapi, teguran dari Allah SWT atas perbuatan yang sebenarnya sangat manusiawi itu lumayan tegas, bahkan menjadi abadi sepanjang zaman sampai datangnya hari kiamat. Karena ternyata Allah SWT menegurnya dalam bentuk ayat Al-Quran, yang tentunya akan dibaca kontinyu oleh umat Islam sepanjang masa.

عَبَسَ وَتَوَلَّى أَن جَاءهُ الأَعْمَى وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ الذِّكْرَى أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَى فَأَنتَ لَهُ تَصَدَّى وَمَا عَلَيْكَ أَلاَّ يَزَّكَّى وَأَمَّا مَن جَاءكَ يَسْعَى وَهُوَ يَخْشَى فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّى

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. (QS. Abasa : 1-10)

Wallahua’alm. [Paramuda/Bersamadakwah]

Exit mobile version