Home

Pentagon Rilis Nama 3 Serdadu As Yang Tewas Dalam Serangan Drone Di Tower 22 Di Yordania

Pentagon Rilis Nama 3 Tentara AS yang Tewas dalam Serangan Drone di Tower 22 di Yordania

TRIBUNNEWS.COM – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menerbitkan nama tiga prajurit AS di Menara 22 di Yordania pada Minggu (28/1/2024).

Mereka yakni Sersan William Jerome Rivers (46) dari Carrollton, Georgia; Spc Kennedy Ladon Sanders (24) dari Waycross, Georgia; Spc Breonna Alexsondria Moffett (23) dari Savannah, Georgia.

“Ketiganya diperintahkan ke Kompi Insinyur ke-718, Batalyon Insinyur ke-926, Brigade Insinyur ke-926, Fort Moore, Georgia,” kata Pentagon dalam pernyataannya di defense.gov, Senin (30/1/2024).

Pejabat Pentagon menyampaikan dari lebih dari 40 prajurit yang terluka, sebagian besar mengalami luka, memar, cedera otak traumatis, dan luka serupa.

Delapan orang dievakuasi secara medis dan keadaan korban luka paling parah di sekarang ini sudah mulai stabil.

Pentagon mengungkapkan, drone musuh mungkin tertukar dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) AS yang kembali ke pangkalan.

Saat drone musuh melayang di ketinggian rendah, UAV AS kembali ke instalasi kecil di gurun yang dipahami selaku Tower 22 di timur maritim Yordania erat perbatasan Suriah dan oleh alasannya yakni itu drone musuh mungkin sengaja lewat.

Tower 22 yakni pos terdepan AS di Yordania yang memantau perbatasan dengan Suriah.

Pemerintah AS menyatakan kesedihannya atas insiden itu.

“Saya murka dan sungguh sedih atas tamat hayat tiga anggota militer AS dan terlukanya prajurit Amerika yang lain dalam serangan tadi malam kepada pasukan AS dan koalisi, yang dikerahkan ke suatu lokasi di timur maritim Yordania erat perbatasan Suriah untuk bekerja. atas kekalahan infinit ISIS,” Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin, Senin (29/1/2024).

“Orang-orang Amerika yang pemberani dan keluarga mereka ada dalam doa saya, dan seluruh Departemen Pertahanan berduka atas kehilangan mereka,” lanjutnya.

Perlawanan Islam di Irak Mengaku Bertanggung Jawab

Perlawanan Islam di Irak mengakui mereka menembakan drone yang menargetkan tiga pangkalan AS.

Mereka menargetkan Al-Shaddadi, Al-Rukban, dan Al-Tanf di Suriah, serta kepraktisan militer AS keempat di erat Bandara Erbil di Irak dan kepraktisan angkatan maritim Zevulon di Israel.

“Kami akan terus melancarkan serangan kepada pangkalan-pangkalan Amerika Serikat untuk mendukung Jalur Gaza (Palestina) dan selaku balasan atas pembantaian Israel di Jalur Gaza selama 114 hari,” menurut pernyataan Brigade Perlawanan Islam di Irak di Telegram, Senin (29/1/2024).

Faksi Brigade Hizbullah, Al-Nujaba, Sayyid Al-Shuhada, Al-Awfa’a dan Imam Ali bergabung dalam satu front pada 12 Oktober 2023 lalu, yang mereka sebut ‘Brigade Perlawanan Islam di Irak’.

Perlawanan Islam di Irak menentang aksi Israel di Jalur Gaza dan menargetkan AS yang ialah sekutu utama Israel.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza meraih 26.637 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) sampai Selasa (30/1/2024), 1.147 tamat hayat di kawasan Israel, dan 369 tamat hayat warga Palestina di Tepi Barat sampai Senin (22/1/2023).

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada tamat November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

moch akbar fitrianto

Jurnalis Dari Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 10 tahun. Tulisan berita Lamongan, umum, prediksi bola , dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button