4 Biro Jasus Israel Mossad Dihukum Di Iran, Ditangkap Di Saat Akan Mengebom Pabrik


TRIBUNNEWS.com – Pengadilan Iran pada Senin (29/1/2024), memberi tahu sudah mengeksekusi empat lelaki yang merupakan distributor jasus Israel, Mossad.

Eksekusi itu dijalankan pada Senin dini hari, sebagaimana diberitakan IRNA.

Keempat narapidana itu ditangkap oleh pasukan keselamatan Iran pada pertengahan Juli 2022.

Penangkapan tersebut terjadi beberapa hari sebelum mereka sukses mengebom suatu pabrik yang berhubungan dengan Kementerian Pertahanan di Najafabad, di provinsi tengah Isfahan.

Keempat distributor Mossad itu dijatuhi sanksi mati pada 18 September 2023, sebab kolaborasi mata-mata yang mendukung rezim Israel.

Mereka juga dieksekusi sebab membentuk dan mengurus golongan Mossad dengan tujuan mengusik keselamatan negara.

Hasil banding kemudian menguatkan putusan tersebut setelah menilik ulang masalah itu.

Sebagai informasi, keempat distributor jasus Mossad itu diidentifikasi selaku Mohsen Mazloum, Pejman Fatehi, Vafa Azarbar, dan Hajir Faramarzi.

HAM Iran Beri Pernyataan Berbeda

Berbeda dengan pernyataan Pengadilan Iran, Hak Asasi Manusia (HAM) Iran mengklaim keempat lelaki itu merupakan tahanan politik Kurdi dan tidak diberikan proses peradilan yang adil.

Istri dari salah satu lelaki itu menyampaikan terhadap golongan advokasi bahwa mereka melakukan perjalanan menuju kota Urmia pada Juni 2022.

Diketahui, keempatnya pergi menuju Urmia untuk “kegiatan politik” atas nama partai Komala, partai sosial demokrat Kurdi, dikala mereka ditangkap.

“Republik Islam memberitakan ratifikasi paksa mereka setelah 80 hari mereka disiksa.”

“(Mereka dipaksa) menyampaikan bahwa mereka merupakan distributor Mossad dan jasus Israel, dan bertujuan meledakkan sentra industri di Isfahan,” kata si istri terhadap HAM Iran, dilansir TIME.

Eksekusi yang dijalankan pada Senin dini hari ini merupakan yang modern dalam langkah-langkah kekerasan terhadap individu yang disebut berkolusi dengan Mossad.

Empat orang yang lain yang berisikan tiga lelaki dan satu wanita, sudah dieksekusi lebih dahulu pada Desember 2023.

Mereka juga disebut-sebut memiliki kekerabatan dengan Mossad.

Keempatnya didakwa melakukan penculikan dan pembakaran terhadap personel keselamatan Iran.

Sebelumnya, ada empat orang lagi yang juga dieksekusi pada Desember 2022, usai dinyatakan bersalah sebab melakukan pekerjaan sama dengan distributor jasus Israel.

Iran dipahami merupakan salah satu negara dengan tingkat sanksi tertinggi di dunia.

Sebanyak 65 orang sudah dieksekusi sejak permulaan tahun ini, menurut perkiraan HAM Iran.

Jumlah itu tergolong seorang cukup umur cowok 23 tahun yang dieksekusi pada ahad lalu, sebab partisipasinya dalam agresi protes anti-pemerintah di tahun 2022, yang terinspirasi Mahsa Amini.

Hubungan bilateral Iran dan Israel yang buruk, sebagian sebab ketegangan perihal kegiatan nuklir Iran, kian merosot sejak perang Israel-Hamas yang pecah pada 7 Oktober 2023.

Sejak dikala itu, terjadi kenaikan pertentangan proksi antara sekutu masing-masing pihak.

Iran – yang sudah menembakkan rudal ke sasaran yang disangka terkait Mossad di Irak, Suriah, dan Pakistan – mendukung Hamas serta golongan militan yang lain tergolong Hizbullah di Lebanon dan pemberontak Houthi yang memblokade Laut Merah di Yaman.

Sementara Israel didukung, antara lain, oleh AS dan Inggris, yang sudah melakukan serangan terhadap banyak sekali milisi, tergolong Houthi, di seluruh wilayah.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Exit mobile version