5 Politikus Hengkang Dan Dipecat Pdip Usai Dukung Prabowo-Gibran Bukan Ganjar-Mahfud, Loyalis Jokowi
Daftar Isi
TRIBUNNEWS.COM – Inilah daftar politikus juga pejabat daerah yang hengkang hingga dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di momen Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Mereka menegaskan hengkang juga menjadi ‘pembelot’ PDIP dengan argumentasi mendukung musuh politik PDIP, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Dan menegaskan tidak menentukan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).
Beberapa tokoh menegaskan untuk berpamitan dengan partai, tetapi beberapa di antara ada yang dipecat oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hal itu pun menjadi dinamika politik tersendiri menuju kontestasi Pilpres 2024.
Lantas berikut daftar 5 politikus yang hengkang hingga dipecat PDIP:
Stefanus Gusma
Terbaru ada Stefanus Gusma, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK), yang mundur dari PDIP karena dukung Prabowo-Gibran.
Gusma bergabung dengan PDIP sejak 2012, dimana di saat itu ia diajak dan dimentori eksklusif oleh Maruarar Sirait.
Diketahui, Gusma ialah relawan atau loyalis Joko Widodo (Jokowi).
Tepatnya, sejak Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo hingga di saat ini, Gusma juga seorang loyalis Gibran.
“Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran di saat maju Wali Kota Solo,” terang Gusma.
Dia mengatakan, keputusannya beralih ke Prabowo-Gibran kian mantap usai Calon Presiden Prabowo Subianto silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
“Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan tuntutan maaf, ucapan terima kasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga menghasilkan surat pengunduran diri selaku pengelola Badiklatpus.” kata Gusma mengutip Wartakotalive.com.
Maruarar Sirait
Terbaru ada nama Maruarar Sirait yang menegaskan hengkang dari PDIP.
Maruarar menegaskan hengkang dari PDIP karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah menegaskan hengkang dari PDIP, Ara mengucapkan terima kasih terhadap Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, karena sudah mengizinkannya berbakti lewat PDIP.
“Saya menentukan untuk mengikuti langkah Pak Jokowi,” kata Ara, Senin (15/1/2024).
Ia menyebut, di sekarang ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi meraih 75-80 persen.
“Karena saya yakin Pak Jokowi yaitu pemimpin yang sungguh disokong oleh rakyat Indonesia, keyakinan publiknya, approval rating-nya 75-80 persen,” ujar Ara.
Bobby Nasution
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, dipecat dari keanggotaan PDIP usai mendeklarasikan diri mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Surat itu ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim, dikutip dari Bangkapos.com.
Dalam surat itu, tertulis Bobby terbukti melakukan langkah-langkah pelanggaran arahan etik dan disiplin anggota partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan kandidat presiden dan kandidat wakil presiden yang diusung oleh partai politik lain.
“Sehingga kerabat Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi menyanggupi syarat selaku anggota PDI Perjuangan,” tegas pernyataan tersebut, Selasa (14/11/2023).
Gibran Rakabuming Raka
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sudah tidak menjadi bab dari keluarga PDIP.
Hal ini karena Gibran resmi menjadi cawapres bagi Prabowo Subianto.
Padahal di saat itu PDIP sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo selaku capres 2024.
“Maka otomatis Mas Gibran karena mencalonkan diri bareng Bapak Prabowo jadi sudah tidak menjadi keluarga dari PDI Perjuangan,” ungkapnya usai melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/11/2023).
Budiman Sudjatmiko
Eks pencetus 98, Budiman Sudjatmiko, dipecat dari PDIP karena mendukung Prabowo selaku Capres 2024.
Politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus, turut membenarkan Budiman dipecat dari PDIP.
Deddy mengatakan, surat pemecatan dari PDIP diantarkan oleh kurir ke alamat rumah Budiman.
“Setahu saya hari ini (suratnya) sudah dikirim kurir ke tempat tinggal budiman,” kata Deddy di saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).
PDIP menyebut dalam surat, bahwa pemecatan itu ialah hukuman organisasi.
“Memutuskan, menyediakan hukuman organisasi berupa pemecatan terhadap Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” demikian suara surat keputusan itu.
Sebagian postingan sudah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Setelah Maruarar Sirait, Giliran Ketum Pemuda Nasrani Keluar dari PDIP dan Dukung Prabowo-Gibran
Sebagian postingan ini sudah tayang di BangkaPos.com dengan judul Dipecat dari PDI Perjuangan, Siapa Sosok Bobby Nasution Sebelum Makara Mantu Presiden Jokowi
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Fersianus Waku) (Wartakotalive.com/Elga Hikari Putra) (BangkaPos.com/Teddy Malaka CC)