Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa: Saya Tegaskan Tak Ada Gempa Di Malang

Sukisno

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa: Saya Tegaskan Tak Ada Gempa Di Malang
Bagikan

SURABAYA (RAKYATNESIA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa Jawa Timur saat ini dalam kondisi yang aman dan tidak ada kejadian bencana gempa.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah di kantor perwakilan Jawa Timur di Jakarta,  Sabtu (22/1/2022) usai diterima Wakil Presiden RI.  Pasalnya sehari sebelumnya sempat dikabarkan di TribunManado.co.id bahwa terjadi bencana gempa di Kabupaten Malang dengan magnitudo 3,5 SR, Jumat (21/1/2022) pada pukul 04.30 WIB.

Terkait hal tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar, dan di Jawa Timur tidak ada laporan maupun pantauan terjadinya gempa seperti yang diberitakan.

Baca Juga  Capaian bagus, Jalur Mudik Lamongan 2024 Minim Kecelakaan

“Alhamdulillah kondisi di Jawa Timur saat ini aman, dan kita berdoa agar Allah selalu menjaga bumi Jawa Timur dalam lindunganNya,” kata Gubernur Khofifah, Sabtu (22/1/2022) pagi.

Pihaknya juga telah melakukan klarifikasi dan kroscek pada Bupati Malang dan Bupati Blitar terkait kabar gempa tersebut dan mendapatkan jawaban yang sama bahwa di daerah tersebut tidak ada  bencana gempa. 

“Saya juga sudah kroscek ke Bupati Malang dan Bupati Blitar serta BPBD Provinsi Jawa Timur  mereka  menyampaikan bahwa di Malang misalnya sesuai informasi Bupati Malang  ada grup WA yang anggota adalah camat se kabupaten Malang, dan kemarin bahkan sampai pagi ini, tidak ada laporan gempa. Begitu pula Bupati Blitar.,” tandas Khofifah.

Baca Juga  Ketua DPRD Abdul Ghofur Bakal Calonkan Diri Sebagai Pemimpin Lamongan Di Pilkada Mendatang

Lebih lanjut, wanita yang juga mantan Menteri Sosial dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini mengajak seluruh warga Jawa Timur untuk waspada. Pasalnya dalam  rentang bulan ini hingga beberapa bulan ke depan masih ada potensi terjadinya cuaca ekstrem.

BMKG juga telah memberikan warning pada Jawa Timur bahwa potensi bencana akibat fenomena La Nina dan potensi bencana hidrometeorologi masih akan berlangsung. Bahkan diprediksi hingga bulan April curah hujan masih berpotensi turun sangat tinggi.

Oleh sebab itu mitigasi bencana, kewaspadaan, dan gotong royong diharapkan bisa menjadi hal yang diprioritaskan dalam waktu-waktu ini hingga ke depan.

Baca Juga  Sejarah Sego Boran Lamongan, Yang Sudah Ada Sebelum Indonesia Merdeka

“Saya minta seluruh  masyarakat di semua  kabupaten kota di Jawa Timur untuk terus waspada. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama bergotong royong dalam melakukan mitigasi bencana,” tegasnya.

Salah satu contoh terkecil, diimbau Khofifah, masyarakat bisa bersama sama aktif mengecek kondisi kebersihan lingkungan sungai, saluran air, dan juga melakukan perantingan pada pohon-pohon yang sudah rentan tumbang. 

Antisipasi dalam bentuk terkecil saat mitigasi bencana sangat diperlukan guna mencegah potensi dampak bencana yang lebih besar.

**(B.Yan/Red).

Bagikan

Also Read