TUBAN (RAKYAT INDEPENDEN) – Jelang Pemilu 2019 yang bakal dihelat 17 April 2019 mendatang, pasangan calon (paslon) Presiden – Wakil Presiden RI, baik Ir H Joko Widodo – Prof DR (HC) KH Ma’ruf Amin dan H Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno, banyak lembaga survei yang menguji kekuatan politik capres – cawapres baik di tingkat nasional maupun di masing-masing daerah.
Salah satunya, survei yang dilakukan oleh Indopolling Network Research & Consulting (INRC) yang berkedudukan di Jakarta ini, melakukan survey capres – cawapres dalam Pemilu 2019 di wilayah Daerah pemilihan IX yang meliputi Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa timur.
Dimana, elektabilitas Pasangan Calon Presiden Ir H Joko Widodo dan Calon Wakil Preseden KH Ma’ruf Amin lebih unggul dibandingkan dengan rivalnya H Prabowo Subianto – H. Sandiaga Salahuddin Uno, di Dapil IX, yang disampaikan oleh Indopolling, Selasa (15/1/2019).
Dari data yang dihimpun, pasangan petahana ini lebih unggul dengan memperoleh suara 54,1 persen. Sedangkan untuk pasangan Prabowo Subianto-Salahudin Uno hanya memperoleh dukungan 10,2 persen.
“Sedangkan, potensi pemilih yang masih merahasiakan pilihannya sekitar 35,7 persen,” kata Direktur Riset Indopolling Network, Dewi Arum Nawang Wungu.
Dijelaskannya, bahwa survey yang diumumkan itu merupakan hasil survey yang telah dilakukan mulai tanggal 11 hingga 12 Desember 2018 lalu, dengan Multi Stage Random Sampling (MSRS). Sedangkan, jumlah simple dalam survei 880 responden dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 3,2 persen.
“Mayoritas masyarakat di dapil Jatim IX juga menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi,” ujarnya.
Dalam pemaparannya itu, disampaikan bahwa tingkat kepuasan petahana di dapil IX cukup tinggi yaitu berada di angka 78,1 persen.
Meski demikian di dapil Tuban-Bojonegoro, masih terdapat 13,6 persen publik yang tidak puas dengan kinerja pasangan capres dengan nomor urut 01 ini. Sisanya 8,2 persen tidak menjawab.
Kepuasan kinerja Jokowi, tersebut diantaranya adalah penyelenggaraan pendidikan terjangkau (78,8 persen), penyelenggaraan layanan kesehatan (77,8 persen), pembangunan infrastruktur (70,1 persen) dan menyediakan kebutuhan pokok (67,8 persen).
“Sementara itu, untuk kinerja yang masih dianggap kurang berhasil yakni dalam hal penyediaan lapangan kerja dan pemberantasan korupsi,” ujarnya.
Selain elektabilitas pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2019 ini. Indopolling juga mensurvei elktabilitas Partai Politik yang ada di dapil IX ini.
Dari simulasi kertas suara, PKB lebih unggul dengan elektabilitas sebesar 23,0 persen. Sedangkan PDI Perjuangan, memperoleh 17,4 persen, Partai Golkar memperoleh 7,4 persen, Partai Gerindra, memperoleh 5,3 persen, Partai Demokrat memperoleh 3,3 persen, Partai Nasdem memperoleh 1,9 persen, PPP memperoleh 1,7 persen, Partai Perindo, memperoleh 1,6 persen dan PAN hanya memperoleh (0,9 persen).
Sedangkan PKS harus puas di angka 0,8 persen. PSI, Partai Berkarya, dan Partai Garuda masing-masing hanya memperoleh 0,2 persen. PBB Berada di posisi paling buncit degan elektabilitas 0,1 persen.
Akan tetapi dalam survei tersebut masih terdapat potensi pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 35,9 persen.
Dalam peta elektoral partai di dapil IX, terdapat pergeseran perolehan suara pileg 2014. Yakni partai Demokrat yang pada 2014 yang lalu lebih unggul dibandingkan dengan PKB, kini memperoleh urutan nomor 5.
“Sementara PDI Perjuangan yang pada pileg 2014 berada di posisi ketiga saat ini berhasil merebut posisi runner up menggusur Partai Demokrat,” tegasnya.
Terkait dengan pencalegkan yang dilakukan oleh mantan Bupati Bojonegoro Suyoto, yang berpindah dari PAN ke Partai NasDem, menurutnya tidak mempengaruhi elektabilitas perolehan suara Partai besutan Surya Paloh secara signifikan.
**(Kis/Red).
