Banjir Bandang Terjang Kec Kanor Dan Sumberjo Bojonegoro, Ratusan Hektar Sawah dan Rumah Terendam

moch akbar fitrianto

Bagikan

Banjir – Banjir Bandang Terjang Kec Kanor Dan Sumberjo Bojonegoro, Ratusan Hektar Sawah dan Rumah Terendam, Curah hujan yang tinggi tengah terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia. Dan juga terjadi di Bojonegoro dan sekitarnya. Akibat dari HUjan deras ini adalah meluapnya air begnawan solo. “Ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, masuk siaga hijau dengan ketinggian 85,45 meter, pukul 06.00 WIB,” kata Pengamat Prasarana Pengairan Perum Jasa Tirta (PJT) I Sub Divisi Jasa ASA III/3 Bojonegoro Muhammad Yudo Nugroho di Bojonegoro, Jumat (18/1/2019).

Namun, dia menambahkan, ketinggian air di Jurug Solo itu cenderung menurun dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 85,66 meter (siaga hijau) pada pukul 05.00 WIB.

Lebih lanjut dia menyebutkan ketinggian air di Waduk Wonogiri, di Wonogiri, Jawa Tengah, juga masih normal dengan ketinggian air mencapai 128,87 meter. Ketinggian air Waduk Wonogiri, menurut Yudo Nugroho, masuk siaga hijau apabila ketinggian air pada papan duga mencapai 135,30 meter.

“Ketinggian Air di Jurug, Solo, cenderung menurun.Meskipun demikian daerah hilir Jawa Timur, harus tetap waspada,” ujarnya.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia menyatakan kewaspadaan ditingkatkan karena adanya kenaikan air di hulu.

Hanya saja, lanjut dia, kenaikan air Bengawan Solo di Jurug, Solo, tidak banyak memengaruhi kenaikan air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, karena sudah kembali menurun.

“Ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, sudah menurun. Tapi BPBD tetap mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo, sebab memasuk Januari sampai Februari curah hujan tinggi,” ucapnya.

Baca juga :  Lokasi Longsor dan Wilayah Pasca Banjir di Kecamatan Sekar, Ditinjau Bupati

Saat ini, lanjut dia, air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) masih aman jauh di bawah siaga banjir dengan ketinggian pada papan duga 8,15 meter dan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga jauh di bawah normal hanya 22,72 meter.

ilustrasi

“BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang,” ucapnya.

Ia menambahkan kebutuhan bahan banjiran untuk pengadaan batu, zak dan bronjong mencapai Rp353 juta, pengadaan air bersih termasuk untuk kemarau Rp200 juta dan untuk pengadaan sembako dengan jumlah 900 paket mencapai Rp179,5 juta.

Dari data yang diterima BPBD menyebutkan hujan deras yang terjadi sehari lalu mengakibatkan banjir lokal di sejumlah desa di Kecamatan Kanor an Sumberrejo. Akibat jebolnya tanggul Kali Mekuris, mengakibatkan puluhan hektare tanaman padi terendam air banjir.

Banjir terjadi di Daerah Kanor dan Sumberjo Bojonegoro

Puluhan hektare sawah tanaman padi di Bojonegoro terendam akibat luapan Sungai Pacal. Sungai meluap karena hujan deras yang melanda kawasan Bojonegoro, Jumat (18/1/2019), dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.

Selain merendam persawahan, pemukiman dan akses jalan umum juga mengalami kebanjiran. Plt Kepala BPBD Bojonegoro, Nadhif Ulfia, mengatakan satu titik tanggul sepanjang 4 meter yang berada di Desa Simbatan, Pesen dan Palembon Kecamatan Kanor, jebol.

Tanggul jebol membuat air sungai meluber dan menggenangi tanaman padi seluas 20 hektare, dengan usia tanaman sekitar 2 minggu.

Kemudian di Desa Bogangin, Kecamatan Sumberejo ada 3 titik tanggul jebol yang berdampak pada tanaman padi seluas 50 hektare, dengan usia padi antara 2 minggu.

Untuk Desa Bumirejo, Kelurahan Kepohbaru, merendam sawah seluas 7,5 hektare, berisikan tanaman padi usia sekitar 1 bulan.

“Akibat luapan sungai seluas 77,5 hektare sawah di beberapa desa terendam. Berisi tanaman padi,” Ujarnya kepada wartawan.

Ulfia menjelaskan, selain menggenangi persawahan, luapan sungai juga merendam akses jalan umum poros desa terdampak, dengan ketinggian sekitar 60 centimeter. Air juga masuk ke pemukiman warga.

Kemudian di Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen, luapan sungai menggenangi area per sawahan yang berdekatan dengan afvoer. Namun jumlahnya belum diketahui.

Sedangkan di Desa Duyungan dan Jumput, Kecamatan Sukosewu, luapan menggenangi halaman rumah warga dan juga jalan poros desa.

“Selain merendam puluhan hektar sawah, air juga masuk ke pemukiman warga dan merendam jalan poros desa. Namun sudah mulai surut. Untuk total kerugian materi masih dilakukan pendataan,” pungkasnya.

Sumber : surya

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar