Dokter Di Lamongan Kembali Meninggal Karena Covid-19

moch akbar fitrianto

Dokter Di Lamongan Kembali Meninggal Karena Covid-19
Bagikan

berita Lamongan – Dunia paramedis di Kabupaten berduka karena mereka telah kehilangan salah satu dokter terbaiknya karena covid-19. Dokter tersebut sehari – harinya bertugas di RS Muhammadiyah Lamongan. Dokter yang meninggal dunia itu adalah Muhammad Syamsu Dluha Akhiru Putra. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan, dr Eko Wahyuhono membenarkan meninggalnya salah satu dokter di Lamongan ini karena COVID-19.

Syamsu meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan medis di RSML, Kamis (14/1/2021). “Iya, saya dapat konfirmasinya dari teman-teman karena terkena COVID-19,” kata Eko Wahyuono saat dimintai konfirmasi.

Baca Juga  Alun Alun Ramai Sesak, Pada Anniversary Persela ke 57

Baca juga : Pemkab Lamongan Dibilang Tak Becus Tangani Banjir, Begini Pembelaan Mereka

Meninggalnya Syamsu, kata Eko, menambah panjang jumlah dokter di Lamongan yang terpapar COVID-19. Hingga 14 Januari, lanjut Eko, tercatat sudah 4 dokter yang gugur karena terjangkit virus Corona.

“Hingga saat ini sudah 4 dokter di Lamongan yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19,” jelasnya.

Lebih jauh, Eko mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan selalu memperhatikan untuk tetap menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.

Baca Juga  Ketua DPRD Abdul Ghofur Bakal Calonkan Diri Sebagai Pemimpin Lamongan Di Pilkada Mendatang

Meski tampak sepele, Eko menyebut perilaku taat protokol kesehatan inilah yang mampu menghindarkan masyarakat dari terpapar COVID-19. “Dan perilaku taat protokol kesehatan ini harus dilakukan semua anggota keluarga dan seluruh masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga : Banjir Itu Rejeki Ujar Anggota Ketua DPRD lamongan Bikin Warga Lamongan Ini Geram

Data Resmi Dinkes Lamongan, penyebaran COVID-19 di Lamongan secara akumulatif sudah 2.018 orang yang terkonfirmasi positif di mana 143 di antaranya aktif dan 1736 sudah dinyatakan sembuh dan 139 orang meninggal dunia. Selain itu, ada sebanyak 74 orang berstatus Probable, 2.178 orang berstatus Suspek, 4.068 orang berstatus Kontak Erat dan 54.704 orang berstatus pelaku perjalanan.

Bagikan

Also Read