Seorang Kakek di Sumberrejo, Mancing di Sungai Apur Hingga Tewas

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Hendaknya masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk lebih berhati-hati jika ada di sekitar sungai. Pasalnya, akhir-akhir ini, beberapa kejadian di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, terjadi korban terpeleset lalu tercebur ke sungai hingga tewas. Kejadian yang paling gres menimpa seorang kakek bernama Parwono bin Kardin (69), warga Dusun Kauman, Desa Sumberrejo, RT 003, RW 001, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (13/1/2018), sekira pukul 16:30 wib.

Korban ditemukan meninggal dunia, diduga terpeleset saat memancing di sungai yang tak jauh dari rumahnya. Dimana, korban berpamitan mancing dan tak kunjung kembali sehingga oleh isterinya yang bernama Miatun (60) itu, korban dicari di sungai yang biasa ditempati korban untuk memancing itu.

Alangkah kagetnya isteri korban yang juga saksi dalam kejadian tersebut, saat mengetahui ada ciri-ciri telapak kaki di tepi sungai hingga dia berteriak minta tolong kepada warga di sekitarnya. Ternyata benar, korban ditemukan di dasar sungai dalam kondisi tak bernyawa lagi alias sudah meninggal dunia.

Kapolsek Sumberrejo, AKP Nur Zjaeni, kepada para awak media membenarkan atas kejadian meninggalnya korban yng berpamitan hendak keluar rumah untuk mancing. Nmun, akhirnya korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (13/1/2018) sekira pukul 12:00 wib.

Ditemukannya korban berawal saat isteri korban kuwatir karena hingga pukul 14:00 wib, korban tidak kunjung pulang. Sehingga isterinya berupaya mencari korban di sungai Apur yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban. Hanya korban korban belum berhasil ditemukan. Pada saat itu, isteri korban bertemu dengan saksi Karno bin Hadi (54), tetangga korban, yang saat itu juga sedang memancing di aliran Sungai Apur itu.

“Hingga pukul 15:00 wib, isteri korban belum menemukan korban sehingga istrinya kembali pulang ke rumahnya. Karena hingga pukul 16:00 wib, korban masih juga belum pulang, sehingga isteri korban kembali lagi mencari korban di tepian Sungai Apur, dengan menyusuri sungai tersebut hingga akhirnya isteri korban mengetahui ada sepasang bekas telapak kaki manusia.

“Mengetahui hal tersebut, istri korban berteriak minnta tolong pada warga yang berada di sekitar lokasi. Mendengar teriakan itu, Karno bin Hadi (54) yang sredang mancing bersama warga sekitar mendatangi lokasi kejadian. Ternyata benar, korban ditemukan tenggelam di dasar sungai hingga langsung diangkat ke tepi sungai apur terseebut,” lanjut Kapolsek.

Ditambahkannya, usai diangkat ke atas permukaan air dan diletakkan di bibir sungai, korban diketahui sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan pada perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Sumberrejo.

Guna menindak lanjuti laporan tersebut, anggota Polsek Sumberrejo segera mendatangi TKP, bersama Tim medis RSUD Sumberrejo serta tim identifikasi dari Inafis Sat Reskrim Polres Bojonegoro.

Berdasarkan hasil identifikasi mayat, diperoleh hasil bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau tak ada bekas penganiayaan pada tubuh korban.

Ahli waris korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan takdir dari Allah SWT sehingga mereka tak mengizinkan korban untuk dilakukan otopsi. Sehingga, keluarga korban membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi terhadap mayat korban.

Selanjutnya setelah dibuatkan berita acara, dengan disaksikan perangkat desa setempat, jenazah korban kemudian diserahkan kepada keluarga korban untuk segera dimakamkan. **(Agus P/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar