Moment naiknya nilai tukar Rupiah seiring naiknya inflasi di China, KabarJatim

moch akbar fitrianto

Bagikan

Kabar Terbaru Tentang Moment naiknya nilai tukar Rupiah seiring naiknya inflasi di China Yang Kami kutip dari berbagai sumber, Artikel ini telah mendapatkan editing dari tim kami Rakyatnesia. Semoga Berita Tentang Moment naiknya nilai tukar Rupiah seiring naiknya inflasi di China bisa memberikan anda wawasan lebih luas.

Jakarta (Rakyatnesia) – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat seiring naiknya inflasi di China pada Desember 2022.

Rupiah pagi ini menguat 56 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp15.426 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.482 per dolar AS.

Baca Juga  Kendalikan Harga Pokok DI pasar, Pemkab Lamongan Lakukan Operasi Pasar Murah

“Rupiah berhasil menembus ke bawah Rp15.500 per dolar AS pada perdagangan kemarin. Momentum penguatan ini mungkin bisa mendorong penguatan rupiah lagi hari ini,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Pagi ini, data inflasi konsumen China yang merupakan negara mitra dagang besar Indonesia pada Desember terlihat mengalami kenaikan setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi.

Baca juga: Kamis hari ini Rupiah menguat 56 poin

Indeks Harga Konsumen (IHK) China pada Desember meningkat menjadi 1,8 persen (yoy), naik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,6 persen (yoy).

“Ini bisa mengindikasikan bahwa permintaan di China mulai naik dan ekonomi mulai bertumbuh yang bisa memberikan dampak positif untuk negara mitra dagangnya. Dan ini memberikan sentimen positif untuk rupiah,” ujar Ariston.

Baca Juga  Ketua DPRD Lamongan 2014-2018, Kaharudin, Dipanggil KPK, Ada Apa ?

Pelaku pasar juga menunggu data IHK AS yang akan dirilis Kamis ini untuk melihat apakah hal itu akan mengkonfirmasi bahwa inflasi di Negeri Paman Sam mulai melambat.

Data IHK tersebut bisa menjadi pertimbangan The Fed dalam kebijakan moneternya. Mayoritas pelaku pasar saat ini berekspektasi The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan awal Februari mendatang.

“Ekspektasi kebijakan pengetatan The Fed yang melonggar juga masih menjadi sentimen positif untuk penguatan rupiah,” kata Ariston.

Baca Juga  Jamaah Haji Lamongan Dapat Kloter Awal, Berangkat Mulai 11 Mei 2024

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.430 per dolar AS dengan potensi resisten Rp15.550 per dolar AS.

Pada Rabu (11/1) lalu, rupiah menguat 94 poin atau 0,6 persen ke posisi Rp15.482 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.576 per dolar AS.



Jangan lupa untuk membagikan artikel Moment naiknya nilai tukar Rupiah seiring naiknya inflasi di China di jejaring sosial milik anda, agar kawan, saudara dan keluarga tidak ketinggal berita tersebut. (dikutip dari :: jatim.antaranews.com)

Bagikan

Also Read