Gaza Mengalami Blackout Lagi Akibat Terputusnya Jalur Komunikasi
rakyatnesia.com – Gaza, Palestina, kembali mengalami blackout setelah jalur komunikasi dan akses internet terputus pada Jumat (12/1) waktu Indonesia.
Pemadaman ini disebabkan oleh serangan besar yang dilakukan oleh Israel, demikian diungkapkan oleh provider telekomunikasi Paltel, seperti yang dikutip oleh Al Jazeera.
Paltel menyampaikan kabar tersebut melalui cuitan di platform X (Twitter), dengan mengumumkan, “Kami dengan menyesal mengumumkan bahwa semua layanan telekomunikasi di Jalur Gaza telah hilang akibat agresi yang sedang berlangsung. Gaza kembali padam.”
Pemadaman ini merupakan yang keenam sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023 lalu, menciptakan situasi sulit di Gaza dengan terputusnya sumber daya listrik dan komunikasi.
Pemadaman itu menghambat upaya pekerja medis untuk menjangkau korban.
“Selama tiga jam terakhir, komunikasi terputus total dengan tim kami yang beroperasi di #JalurGaza,” tulis organisasi kemanusiaan The Palestine Red Crescent Society.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, belum ada informasi teranyar dari Paltel soal kondisi akses telekomunikasi di Gaza hingga berita ini diturunkan.
Kondisi blackout ini terjadi berbarengan dengan serangan Israel di wilayah selatan Gaza yang menewaskan puluhan orang. Seorang jurnalis AFP melaporkan, serangan dan penembakan terjadi di wilayah antara Khan Yunis dan Rafah. Wilayah ini dipenuhi oleh warga Gaza yang melarikan diri dari utara.
Pada Kamis-Jumat malam, serangan tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 59 orang. Sementara puluhan lainnya dilaporkan terluka.
Militer Israel bahkan mengklaim telah menewaskan tujuh ‘teroris’ dalam serangan di Khan Yunis dan 20 lainnya di wilayah Maghazi, Gaza utara.
Agresi Israel ke Gaza terus berlangsung saat ini. Sebanyak 23.708 dilaporkan tewas di Gaza. Mayoritas korban jiwa merupakan kelompok perempuan dan anak-anak.
Di tengah kekhawatiran meluaskan agresi Israel di Gaza, pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan terhadap milisi Houthi. Serangan dilakukan sebagai balasan untuk Houthi yang menargetkan kapal-kapal di Laut Merah untuk membela Gaza.