Polda Jatim Ungkap Pelaku Pemalsuan Surat Hasil Rapid Test, Ternyata Seorang Mahasiswa

Sukisno

Bagikan

SURABAYA (RAKYATNSIA.COM) – Subdit  Siber  Ditreskrimsus Polda Jatim  berhasil ungkap kasus manipulasI data dan pemalsuan surat hasil rapid test antigen tanpa pemeriksaan medis namun melalui media sosial (medsos). Aksi ini terjadi di Dusun Krajan, Kelurahan Jombang, Kecamatan Jombang,  Kabupaten Jember, Jawa timur.

Kasus itu melibatkan tersangka  Imam Baihaki (24) mahasiswa, yang berdomisili di Dusun Krajan, Kecamatan Jombang , Kabupaten Jember.

Modus operandi  terjadi sekitar  Desember 2020 tersangka memosting di media sosial facebook (fb) menawarkan jasa pembuatan rapid test antigen dan anti body.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko – Dirreskrimsus Kombes Farman dan Kasubdit Siber AKBP Wildan, Senin (11/1/2021) menjelaskan kronologis  sekitar Desember 2020 lalu.

Tersangka bekerja sebagai panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Pilkada 2020 di Kecamatan Jombang, Kabupaten  Jember, sebagai staf pendukung, untuk petugas pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) dengan syarat melampirkan surat keterangan rapid test covid-19.

Saat itu sekitar  27 petugas PTPS dinyatakan reaktif, kemudian tersangka membuatkan surat rapid test covid-19 terhadap petugas PTPS   mengatasnamakan klinik  Nurus Syifa di Kecamatan  Bangsalsari, Kabupten Jember, dengan keterangan non reaktif.

Sementara  saat itu untuk keperluan sehari-hari tersangka berinisiatif untuk menjual surat keterangan rapid test antigen dan anti body melalui media sosial fecebook mengatasnamakan klinik Nurus Syifa di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

“Bulan Desember 2020 silam, tersangka memosting di market place media sosial facebook menawarkan jasa pembuatan rapid test antigen dan anti body tersangka menjual surat rapid test antigen dan anti body tersebut dengan harga antara Rp 50.000 – Rp 200.000 per lembar,” Dirreskrimsus Kombes Farman dan Kasubdit SIber AKBP Wildan, saat Press Conference di Mapolda Jatim, Senin (11/1/2021).

Lanjut AKBP Wildan, tersangka sudah berhasil membuat surat rapid test sebanyak 44 lembar dan surat rapid tes antigen sebanyak 7 lembar dengan nilai total uang yang di dapat Rp 1.900.000.

“Pada 9 Januari 2021 lalu, telah dilakukan penangkapan tersangka Imam Baihaki di Dusun Krajan , Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember dengan modus menawarkan jasa pembuatan Rapid test antigen dan anti body melalui akun media facebook miliknya,” ungkapnya.

Barang bukti yang diamankan berupa HP dan laptop, atas perbuatannya, tersangka dijerat  pasal 51 jo pasal 35 UU ITE  ancaman hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp 12 miliar jo pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

**(B.Yan/Red).

Bagikan

Also Read